Nitya yang terdegradasi dari pelatnas PBSI, kini mencoba peruntungan karirnya dalam dunia kepelatihan. Eng Hian bersama PBSI membuka jalannya untuk menjadi asistennya di ganda putri utama tapi bukan prioritas.
Tantangan itu pun langsung dijawab Nitya dengan menjalankan tugas barunya tersebut. Hal itu pun tampak pada hari kedua latihan timnas ganda putri Selasa (8/1/2018) pagi di pelatnas Cipayung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai melatih, Nitya memberika kesan-kesannya. Dia bilang cukup menikmati proses tersebut. "Kalau rasanya ya enak. Saya tidak capek," kata Nitya, kemudian tertawa.
"Tapi pasti beda lah. Dulu pemain ya itu tanggung jawab, kami bangun pagi, latihan, tapi bukan berarti posisi saya sekarang juga tak ada tanggung jawabnya justru lebih besar," dia menjelaskan.
Menurut Nitya, membimbing orang itu tidak mudah tapi minimal sudah bisa merasakan seperti apa posisi pelatih tersebut. "Kami tak bisa membiarkan anak-anak kasih program kemudian ya sudah kami jalani. Tidak. Harus dilihat pas atau tidak. Sekarang lebih detail saja," katanya.
Nitya menjelaskan keinginan menjadi pelatih sejatinya tak pernah terpikirkan olehnya. Dia hanya fokus menjadi atlet berprestasi.
"Keinginan dulu gak kepikiran. Lebih seperti saya sebagai atlet all out, saya latihan yang benar, kasih prestasi semampu saya. Tapi belakangan banyak waktu kosong pasca cedera kedua. Tadinya apa enak kali ya tak kegiatan lagi, tapi di sisi lain gak bisa jika tak bisa di bulutangkis," dia mengungkapkan.
"Jadi koh Didi menawarkan oh saya bisa kasih ke PBSI dan negara tapi dengan konteks berbeda," tambahnya.
Perbanyak Tukar Pendapat
Nitya mendapat keuntungan karena atlet yang dilatihnya peenah menjadi teman duetnya ketika tak lagi bersama Greysia. Sehingga, dia sendiri sudah terbiasa dituakan. Tapi agar tak terlena, perempuan berusia 30 tahun itu, terus bertukar pendapat dengan masternya, Eng Hian.
"Saya lebih banyak sharring dengan Koh Didi karena dia yang lebih tahu pribadi saya seperti apa. Dia juga tahu pengalaman harus bagaimana," ujarnya.
"Tapi saya juga tak mau membatasi atau memberi jarak kepada pemain. Misalnya, oke saya bukan pemain lagi karena nanti malah tak nyaman ke merekanya. Tapi tetap ada batasan dan sejauh ini saya tak ada masalah untuk membawa diri," tambahnya.