Liliyana sudah menuntaskan 'tantangan' TNI Angkatan Udara untuk bermain bulutangkis di dalam pesawat Hercules yang tengah terbang. Take off pukul 10.45 WIB di Suma 3 Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (9/2/2019), pesawat landing pukul 11.45 WIB di lokasi yang sama.
Selama sejam itu, Liliyana terbang di ketinggian 17.500 kaki di atas permukaan laut. Tak sekadar terbang, dia juga merasakan sensasi bertanding di dalam pesawat dengan ukuran net sekitar 3,5 meter melawan co pilot, Kapten Penerbang Riki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertamanya takut tapi setelah di atas coba lebih tenang. Ada sedikit goyang tapi tak masalah. Landing juga tadi smooth banget. Saya tadi malah dari landing sampai parkir tak terasa," kata Liliyana membagi pengalamannya.
"Oksigennya tak sebanyak di darat, goyang pasti ada, ketiga dengan keterbatasan main, (pukulan) gak tinggi. Main datar-datar saja yang penting bola jalan saja. Enggak ada smash, ngelob aja. Bola enggak berat, sama saja."
"Ya ini jadi pengalaman saya pertama kali. Sebenarnya saya pernah sebelumnya naik Hercules dari Manado ke Surabaya, cuma kali ini perbedaan main bulu di atas pesawat jadi antusias banget lah," kata Liliyana.
Sementara itu, Letkol (Sus) Muhammad Yuris mengatakan digelarnya acara bertajuk JoyFlightWithButet ini bermula saat airmin (admin media sosial) TNI AU melihat acara perpisahan Liliyana di Istora Senayan, Minggu (27/2/2019). Saat itu, airmin memention twitter Liliyana dan mengajak untuk naik pesawat Hercules.
"Awalnya ajak join saja, setelah mendapat laporan, ya kami buat apa nih yang berbeda ya caranya dengan main bulutangkis di dalam pesawat. Ini kan belum pernah ada sepanjang sejarah," kata Yuris.
Yuris memgungkapkan segala bentuk apresiasi yang diberikan kepada Liliyana semata-mata karena berhasil mengangkat nama Indonesia di mata dunia, juga loyalitas dia. Dia memastikan apresiasi ini tak akan berhenti pada Liliyana, akan berlanjut ke atlet-atlet berprestasi lainnya.
Baca juga: Liliyana, Mau Sama Prajurit TNI AU? |
"Kepala Staf TNI Angkatan Udara senang dengan olahraga berprestasi apalagi bidang olahraga. Apa yang kami punya tentu itu yang kami berikan," kata Yuris.
"Kami bangga karena bukan hanya menjadi tentara kita bisa membela merah putih. Namun apapun profesi kita kalau menujukkan prestasi mengharumkan nama bangsa itu adalah wujud bela negara yang sebenarnya. Jadi tak harus angkat senjata, bertempur di hutan untuk menjadi pahlawan tapis eperti butet adalah salah satu contoh kepada masyarakat, khususnya generasi muda," ujarnya. (mcy/raw)