.webp)
Tunggal putri Indonesia selama dua tahun terakhir berada di bawah asuhan Minarti Timur. Ia dibantu Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI Susy Susanti.
Bersama Minarti, tunggal putri menunjukkan kemajuan meski belum signifikan. Terakhir kali tunggal putri menjadi juara di Thailand Masters 2019 lewat Fitriani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menuju kualifikasi Olimpiade, PBSI lebih serius. Mereka menggandeng Rionny yang pernah menangani timnas bulutangkis Jepang.
Minarti akan mendampingi Rionny sebagai asisten. Ia pun siap membantu Rionny mendongkrak prestasi Gregoria Mariska dkk.
"Saya sih siap saja, mendukung saja. Mudahan-mudahan bisa lebih bagus dan banyak hal positif," kata Minarti saat dihubungi detikSport, Sabtu (15/3/2019).
"Seperti yang dia katakan target kami bukan cuma mau masuk berapa, tapi target mau juara, dan itu yang bagus juga untuk anak-anak supaya mereka ada motivasi. Bisa lebih mencapai yang terbaik," ucapnya kemudian.
Rionny sempat menyebut tunggal putri Indonesia masih lemah dalam hal daya juang dan stamina. Minarti sepakat dan berharap bisa memperbaikinya bersama Rionny. Apalagi saat ini tinggal melanjutkan program yang sudah ada.
"Mestinya beban sudah tak banyak ya karena program tetap berjalan begitu, yang kurang kuat ditambahi, soal disiplin anak-anak lebih ditekankan lagi, baik di lapangan maupun di luar lapangan," kata asisten pelatih yang karib disapa Ci Memey tersebut.
"Kemudian daya juang mudah-mudahan bisa lebih belajar dari Jepang. Semua yang telah diterapkan di sana siapa tahu bisa diterapkan di sini, ke kita dan anak-anak. Hal ini menjadi keuntungan karena dia juga berhasil di Jepang," sambungnya.
Rionny hadir menjelang satu bulan perhitungan poin kualifikasi Olimpiade 2020. Minarti optimistis bisa meloloskan tunggal putri Indonesia bersama partner barunya.
"Ya mudah-mudahan bisa. Kami berusaha mewujudkan itu," harap dia.
(mcy/nds)
