Di Malaysia Terbuka 2019, yang bergulir 2-7 April, Indonesia nol gelar di ajang itu, meskipun menurunkan kekuatan terbaik.
Jonatan, tunggal putra dengan laju terbaik di Malaysia Terbuka, kalah di tangan Chen Long pada babak semifinal. Harapan meloloskan ganda putra di babak final Malaysia Terbuka juga pupus setelah Fajar Alfian/Mohammad Rian Ardianto, yang sebelumnya mengalahkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, dikalahkan ganda Jepang, Takhesi Komura/Keigo Sonoda, juga di semifinal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pukulan telak lain diberikan China dengan menciptakan all Chinese final di nomor tunggal putra, Lin Dan dan Chen Long. Padahal, mereka tak lagi muda. Lin Dan berumur 35 tahun, sedangkan Chen Long 30 tahun.
"Mereka (Jonatan dkk) ini masih muda mereka belum stabil baik secara teknik maupun psikologis. Kalau belum matang kadang bisa pas dengan pola permainan, kadang blank dan ikut permainan lawan," kata Kabidbinpres PBSI, Susy Susanti, kepada detikSport, Rabu (10/4/2019).
"Agak berbeda jika pemain itu sudah matang. Dia sudah tahu kelasnya di atas. Seperti Lin Dan dan Chen Long mereka enggak mungkin kalah dengan yang enggak-enggak. Kelas mereka minimal semifinal dan final karena mereka tahu kelasnya ada di sana," Susy menegaskan.
"Jadi, memang masih butuh proses, mudah-mudahan dengan bertambah jam terbang, pengalaman, dan usia mereka bisa semakin matang. Tapi, tetap kerja keras untuk mencapai target yang menjadi cita-cita mereka yaitu juara di manapun (harus ada) dan tanggung jawab mereka tidak hanya kepada PBSI, tapi Indonesia juga," dia menambahkan.