Della/Rizki tak menunjukkan penampilan terbaik dalam 15 turnamen terakhir. Teranyar, mereka kalah di babak kedua New Zealand Open dan Indonesia Open. Sementara di Australia Open, Japan Open, dan Thailand Open, mereka langsung kandas di babak pertama.
Hasil tersebut di luar harapan PBSI. Apalagi, PBSI menargetkan Della/Rizki menjadi wakil kedua, setelah Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Namun, bukannya menyodok, Della/Rizki melorot di ranking 30 menuju Olimpiade 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merespons ultimatum itu, Della mengaku pasrah meski dia mau berusaha dulu. "Ya, mungkin itu sesuai hasil-hasil kami. Ya, sudah usaha saja dulu," kata Della ketika ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (13/8/2019).
Della juga tak ingin berpikir jauh soal nasibnya kelak. Pemain berusia 26 tahun ini berjanji memperbaiki perfoma.
"Kalau kerugian (SK dicabut) ya tidak tahu tapi pastinya dilihat dari semua sisi. Setelah ada keputusan ini ya kami usaha lagi saja sampai batas terakhir," sambungnya.
"Begitu pun jika harus turun level turnamen super 100 memang harus juara. Kami tidak akan jadikan beban, pokoknya harus satu-satu dulu. Insya Allah kalau memang jalannya," Della menjelaskan.
"Iya pasti kami berdua (dengan ultimatum ini) mau hasil terbaik di setiap pertandingan. Pokoknya, mau ultimatum dari mana kami buktikan juga."
(mcy/mrp)