Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) melakukan pengundian ulang kategori tunggal putri di Kejuaraan Dunia yang dilangsungkan di Basel, Swiss, 19-25 Agustus. BWF melakukan kesalahan dengan memasukkan data pemain yang absen sehingga berimbas pada drawing secara keseluruhan.
Gregoria tak mempermasalahkan redrawing itu. Dia hanya perlu untuk mempelajari calon lawan yang baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya tak jauh berbeda karena lawannya sama beratnya dari tahun lalu dan sekarang. Bedanya, sebelumnya harus lawan A, kini harus belajar lagi karena ada draw baru ini," kata Gregoria ketika ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (13/8/2019).
Setelah redrawing, Gregoria yang merupakan unggulan ke-14 mendapat bye sejak babak pertama. Dia menantang pemenang dari tunggal Thailand Busanan Ongbamrungphan dengan Chloe Birch dari Denmark. BErdasarkan undian awal, dia dijadwalkan berjumpa dengan pemenang duel antara tunggal Swiss Sabrina Jaquet dengan Kirsty Gilmour (Finlandia).
Di atas kertas, Busanan lebih diunggulkan atas Gregoria. Dalam tiga kali pertemuan, Busanan menang dua kali atas Gregoria. Sementara menghadapi Chloe, pemain berusia 20 tahun itu belum pernah kalah. Teranyar, duel di Thailand Open 2018.
"Tidak (rugi) juga karena sebelumnya sudah pernah bertemu jadi kurang lebih sudah tahu. Saya harus lebih waspada karena dua-duanya juga cukup bagus," katanya.
"Saya juga harus tetap fokus dan jangan merasa drawing-nya berat karena berpengaruh ke mental saya," dia melanjutkan.
Gregoria juga merasa yakin karena persiapannya saat ini dinilainya sudah maksimal. Di Basel, dirinya tinggal memantapkan persiapan pada sisa-sisa hari latihan.
"Mungkin nanti kami mendapat beberapa kali latihan di Swiss, sekitar empat kali latihan untuk beradaptasi dengan lapangan di sana," kata juara dunia junior 2017 ini.
(mcy/fem)