Liliyana jadi salah satu peserta Relay Marathon 2019 di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Jawa Tengah, Minggu (25/8/2019). Karena ajang ini, ia bisa menghirup kembali segar dan sejuknya udara pagi.
"Sejak pensiun, saya bangunnya agak siangan. Jadi hirup udara pagi hampir jarang. Hari ini saya mencoba ikut bangun pagi. Ternyata wah, fresh. Pagi lainlah udaranya dengan siang dan sore," kata perempuan yang akrab disapa Butet ini, usai ikut serta di ajang lari tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menikmati udara pagi, kesempatan mengelilingi kota Kudus juga memberikan pengalaman tersendiri untuknya. Liliyana menikmati antusiasme dan keramahan masyarakat Kudus.
"Kalau saya buat fun, udara pagi juga segar. Terus saya bisa buat menikmati Kota Kudus. Lewat GOR Kaliputu juga. Menyapa warga sekitar. Saya lihat antusias luar biasa. Anak-anak juga mendukung," sambung perempuan kelahiran di Manado ini.
"Tantangannya enggak ada, sih. Positifnya buat saya, saya bisa mengenal lagi Kota Kudus. Tadi bareng pak Yoppy (Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation), ditunjukin ini apa, ini apa. Selama ini kan naik mobil lajunya cepat, ya. Kalau sekarang dengan lari bisa lihat kanan kiri," tambahnya.
Baca juga: Liliyana Natsir: Kudus Kota Kenangan |
Dalam perlombaan lari ini, Butet ikut nomor 5K. Selain nomor tersebut, ada beberapa lain yakni relay maraton, half marathon, 10k, dan Kids Fun Run. Ada sekitar 6.000 orang ikut ambil bagian.
"Saya ikut 5 K. Enteng ya sebenarnya kalau mau lari. Karena saya atlet. Tapi karena saya sudah pensiun jadi butuh niat ya kalau mau lari. Selama ini atlet kan sudah berat. Kalau mau ngelakuin yang capek-capek lagi, udah mikir, aduh. Udah cukuplah," ujar Liliyana.
"Saya enggak nyangka pesertanya banyak banget yang suka lari. Berarti saya doang ya yang enggak suka lari. Banyak banget pesertanya. Dan luar biasa. Mudah-mudahan tahun depan diselenggarakan lagi," tambah dia.
Ketika ditanya apakah bakal naik kelas ke nomor 10K jika ikut lagi di tahun depan, Liliyana belum bisa memastikan. Ia butuh persiapan lebih serius untuk menempuh jarak tersebut.
"Saya harus persiapan dulu ya. Karena butuh niat kalau mau lari. Mungkin harus persiapan dulu kalau mau naik 10 k atau yang lebih atas. Butuh niat," ungkapnya.
"Kalau saya mau, bisa ya. Basically mantan atlet. Ya pasti sudah ada. Tinggal ada niat," terang mantan pemain ganda campuran yang berpasangan dengan Tontowi Ahmad ini.
(raw/mrp)