Kevin/Marcus sudah langsung kandas di babak kedua Kejuaraan Dunia 2019 lalu, yang mana merupakan pertandingan pertama mereka. Padahal sebagai pasangan nomor satu dunia dan moncer di berbagai turnamen BWF World Tour, ganda berjuluk Minions ini mengemban ekspektasi tinggi kendati PBSI sendiri tak secara terbuka membebani target juara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendra menyebut salah satu kunci sukses ini adalah masuk ke kejuaraan tanpa beban ekstra.
"Ya, kami harus yakin (bisa juara) tapi tidak boleh terlalu berlebihan juga, pas-pas saja," kata Hendra di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Selasa (26/8/2019).
Pebulutangkis 35 tahun itu juga tak merasa tersingkirnya Kevin/Marcus di babak awal membuat perjalanan mereka lebih mudah. Bertemu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di semifinal saja sudah jadi tantangan besar karena sama-sama tahu karakter permainan.
"Enggak (gampang) juga. Waktu delapan besar juga sulit," kata Hendra.
"Sebenarnya semua lawan berat dari semifinal itu sudah terasa. Kami melawan teman sendiri (Fajar/Rian) juga susah karena sudah sama-sama tahu," Ahsan menimpali.
"Kalau menurut saya mereka (Kevin/Marcus belum rezeki saja. Secara teknis tentu pelatih yang lebih tahu," dia menambahkan.
Sebagai pasangan senior dan berpengalaman, Hendra menyadari apapun bisa terjadi di lapangan di luar hitung-hitungan di atas kertas. Apalagi tahun ini ada poin-poin kualifikasi Olimpiade yang diperjuangan pebulutangkis, tak mengherankan persaingan lebih ketat.
"Saya rasa mereka (Kevin/Marcus) sudah bisa mengontrol ya, karena memang di lapangan kan semua bisa terjadi. Mereka sudah bagus meredam ambisi juaranya, tapi memang belum rezekinya," kata Ahsan.
"Mungkin harus belajar dari kekalahan sebelum dan lebih fokus lagi. Kalau mental memang harus siap," Hendra memberi pesan.
(mcy/raw)