Hal itu diketahui Richard setelah asistennya, Nova Widianto, mengungkapkan kondisi para atletnya. Dalam beberapa turnamen terakhir, ganda campuran berulang dapat hasil mengecewakan.
Alih-alih capai semifinal, dua ganda utama mereka Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja justru terhenti di babak pertama. Terutama di China dan Korea Open.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Praveen/Melati terhenti di perempatfinal oleh Zheng Siwei/Huang Ya Qiong 16-21, 21-12.
Richard yang tak puas dengan hasil itu segera melakukan evaluasi. Ternyata, hasil buruk itu didapat lantaran sikap indisipliner para atletnya.
"Saya sudah cukup lama ikuti alur mereka tetapi kok lama-lama perfoma mereka semakin menurun. Kami kasih surat izin, tanda tangan, tetapi hasilnya tidak sesuai harapan. Itu yang pertama," kata Richard saat berbincang-bincang dengan pewarta di Pelatnas PBSI, Cipayung, Kamis (3/10/2019).
"Lalu yang kedua ada 'surat sakti'. Tidak ada tangan pelatih bisa keluar (pelatnas). Dia keluar (malam) kembali pukul 01.00 WIB dini hari. Terus gimana? kami pelatih tak ingin disalahkan, mereka sudah delapan besar (dunia), kemudian (prestasinya terus) menurun," ujarnya.
Peringatan sudah diberikan pada pemain terkait persoalan tersebut tiga sepulangnya dari Korea. Praveen Cs mulai latihan perdana pada Selasa (1/10) di Pelatnas PBSI. Dia juga ingatkan soal tanggung jawab sebagai atlet elit pelatnas yang harus mereka sadari.
"Saya sudah kumpulkan mereka tadi, saya buat aturan. Mereka tidak bisa ke luar. Mobil boleh di sini tapi tidak ada yang bisa ke luar meskipun itu hari Rabu (ljadwal atihan setengah hari). Itu pernah kok saya berlakukan kepada Tontowi Ahmad dan dia bisa melakukan itu dua bulan," katanya.
Richard punya alasan mendisiplinkan atletnya soal jam keluar malam. Menurutnya, itu akan memengaruhi fokus atlet dan jalannya program latihan yang sudah dibuat keesokan harinya.
"Kan kondisinya drop dan tidak fokus pada latihan besok atau jelang pertandingan. Jadi saya ultimatum mulai hari ini. Surat sakti kalau ketahuan, saya buat Surat Peringatan Ketiga (SP3). Sekarang saya masa bodo, ketahuan tidak disiplin, mau siapapun mau senior atau muda, saya keluarkan. Jika PBSI mau tahan, saya yang keluar," tegas dia.
(mcy/din)