PBSI membuka tahun 2020 dengan gagal meraih gelar juara di Malaysia Masters, Kuala Lumpur, 7-12 Januari. Tak banyak waktu untuk bersiap, pekan ini pebulutangkis terbaik Tanah Air mentas di Daihatsu Indonesia Masters.
Turnamen BWF World Tour Super 500 itu dilangsungkan di Istora, Senayan, mulai 14 sampai 19 Januari. Ajang tersebut menawarkan hadiah total USD 400 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah tahu hasil di Malaysia Masters kurang memuaskan. Tidak seusai dengan target. Jadi, bagi kami harus kerja keras untuk memperbaiki diri lebih baik lagi untuk mengumpulkan poin lebih tinggi di sini (Indonesia Masters)," kata Kepala bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Susy Susanti, di Istora, Senayan, Senin (13/1/2020).
"Mereka harus membayar kekurangan karena ini Kualifikasi Olimpiade jadi sangat penting sekali, dan ini akhir-akhir turnamen. Kami harap atlet-atlet Indonesia bisa lebih fokus lagi," dia menambahkan.
Susy juga mengingatkan para pemain Indonesia agar tampil semaksimal mungkin, melebihi raihan tahun lalu. Sebab, Indonesia Masters merupakan salam satu turnamen yang digunakan untuk mengumpulkan poin Olimpiade 2020 Tokyo.
"Ya, minimal satu gelar dulu seperti tahun lalu. Mudah-mudahan semua ada kenaikan target di semua sektor. Soal peluang besar kita tahu dari ganda putra, tunggal putra, dan mix double. Ganda putri juga sudah kembali kepercayaan dirinya, semoga bisa menampilkan yang terbaik, lebih dari Malaysia Master," Susy menjelaskan.
"Lalu, sebelumnya, tunggal putri untuk melewati babak pertama tidak bisa, sekarang sampai babak dua atau delapan besar lah. Syukur-syukur bisa tembus semifinal," ujarnya.
(mcy/fem)