Federer dan Nadal Dicap Egois Soal Australia Terbuka 2020

Federer dan Nadal Dicap Egois Soal Australia Terbuka 2020

Bayu Baskoro - Sport
Kamis, 16 Jan 2020 15:50 WIB
Rafael Nadal dan Roger Federer menjadi unggulan Australia Terbuka 2020 (Foto: Photo by Julian Finney/Getty Images for Laver Cup)
Melbourne - Dua petenis top dunia, Roger Federer dan Rafael Nadal, diklaim lebih mementingkan diri sendiri dengan mengikuti Australia Terbuka 2020. Apa alasannya?

Kedua petenis tersebut bakal mengikuti grand slam Australia Terbuka 2020 yang digelar di Melbourne pada 20 Januari-2 Februari 2020. Nadal menjadi unggulan pertama di sektor tunggal putra, sementara Federer menjadi unggulan ketiga.

Meski demikian, keterlibatan keduanya di Australia Terbuka mendapat kritikan dari sesama petenis lainnya. Atlet asal Kanada, Brayden Schnur, menilai Federer dan Nadal tidak bersuara terkait musibah kebakaran hebat yang terjadi di Negeri Kangguru itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebakaran tersebut berakibat buruknya kualitas udara yang dirasakan para petenis yang bertanding di lapangan. Petenis Slovakia, Dalila Jakupovic, bahkan memutuskan mundur dari kualifikasi akibat kesulitan bernapas saat menghadapi Stefanie Vogele (Swiss), Selasa (14/1).


Menurut Schnur, Federer dan Nadal seharusnya bertindak soal insiden yang dialami para petenis di Australia Terbuka. Sebagai dua atlet tenis terhebat dunia saat ini, keduanya dianggap memiliki suara dan pengaruh besar untuk melakukan sesuatu.

"Harusnya ini menjadi perhatian dari para petenis top. Roger dan Rafa agak egois karena hanya berpikir soal diri sendiri dan karier mereka," kata Schnur kepada AAP, dikutip dari Metro.

"Mereka berada di akhir karier dan yang mereka pikirkan hanya tentang warisan mereka, serta tak memikirkan olahraga itu sendiri atau mencoba melakukan apa yang terbaik untuk itu. Seharusnya mereka bertindak," dia menambahkan.


Di babak kualifikasi, Schnur berhasil mengalahkan lawannya dari Austria, Sebastian Ofner, Rabu (15/1). Petenis 24 tahun itu menceritakan bagaimana buruknya kualitas udara saat bertanding di lapangan.

"Anda merasakan sangat kering di tenggorokan. Itu 100 persen tidak normal dan para pemain yang memiliki asma sangat dirugikan sekarang," ujar Schnur.




(bay/din)

Hide Ads