.webp)
Para pemain Indonesia terus menggenjot persiapan ke Kejuaraan Bulutangkis Beregu Asia 2020 di Filipina. PBSI juga minta jaminan penyelenggara soal antisipasi virus Corona.
Kejuaraan Bulutangkis Beregu Asia berlangsung di Manila mulai 11 hingga 16 Februari. Kejuaaan tersebut tidak hanya menjadi kualifikasi Thomas dan Uber Cup, tapi juga menawarkan poin Olimpiade 2020.
Namun seperti diketahui, saat ini sejumlah negara justru tengah dilanda virus corona. Terbaru, Filipina melaporkan korban meninggal pertama di luar China akibat virus tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PBSI tak menepis muncul kekhawatiran soal virus corona yang semakin menyebar. Apalagi atletnya bakal bertanding di Filipina sepekan lagi.
"Memang informasi terakhir ada korban meninggal orang chinese di Filipina. Itu yang jadi salah satu concern kami," kata Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Selasa (4/2/2020).
"Tetapi sekali lagi bahwa pengurus dan pemerintah sangat concern terhadap keselamatan dan kesehatan atlet kita. Ini yang menjadi bahan pertimbangan kami," ucapnya.
Budi, begitu ia karib disapa, bakal meninjau kembali langkah-langkah pengamanan selama di Filipina. Dalam arti, bagaimana cara untuk melindungi atlet supaya tidak terkontaminasi potensi virus baik di tempat umum maupun pertandingan.
"Kami tidak tahu persis seperti apa (soal keamanan atlet dari penonton), tapi secara informal kami sudah sampaikan kepada badminton Asia, bahwa ruangan-ruangan yang kami gunakan, dan lawan yang dihadapi bebas dari virus corona," dia menjelaskan.
"Tetapi secara teknisnya kami belum tahu cuma kami minta jaminan bahwa tempat bertanding, kemudian lawan bertanding, dan lingkungannya cukup aman dengan pemain kita," sambungnya.
Sementara dari sisi atlet, Budi mengemukakan, PBSI juga sudah menyiapkan prosedur demi melindungi atletnya dengan menghindari tempat umum.
"Para pemain juga diminta untuk menggunakan masker untuk mencegah virus dan yang bertanding kami memastikan mereka semuanya dalam kondisi yang baik," ujar dia.
(mcy/krs)
