Pebulutangkis muda Rahmat Hidayat ingin mengikuti jejak Hendra Setiawan sebagai pebulutangkis ganda putra yang disegani. Rahmat ingin menjadi juara dunia.
Rahmat tercatat sebagai atlet asal PB Djarum yang paling sukses di tahun 2019. Dia mengantongi 12 gelar, rekor baru klub PB Djarum, di sepanjang tahun lalu. Biasanya, pemain-pemain Djarum hanya mampu mengoleksi gelar delapan atau sembilan gelar baik level nasional maupun internasional.
Dua di antaranya, gelar di Kejuaraan Asia Junior 2019 di nomor ganda putra dan ganda campuran kategori U-17. Catatan emas itu pun diapresiasi khusus oleh Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, dalam seremoni pemberian bonus di kawasan Thamrin, Jakarta, pada Rabu (5/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara tradisi setiap tahun kami memberikan apresiasi kepada atlet muda berprestasi. Begitu pun dengan tahun ini. Tapi ada yang saya beri apresiasi khusus karena ada atlet yang meraih 12 gelar sepanjang tahun. Biasanya, atlet kami puncaknya 8-9 gelar, tapi dia bisa lebih dari itu," kata Yoppy, dalam jumpa persnya.
Rahmat pun diganjar bonus sebesar Rp 20 juta bersama pasangannya, Muhammad Rayhan Nur Fadillah. "Sebenarnya sih tak menyangka bisa meraih 12 gelar. Awalnya, coba saja yang terbaik ternyata bisa juara terus. Seperti di pembangunan Jaya Raya Junior Grand Prix 2019, Kejuaraan Nasional, dan Kejuaraan Asia Junior, itu kan lawan-lawannya susah tapi senang bisa juara," kata Rahmat, terpisah.
Rahmat memang bukan atlet yang langsung jadi pebulutangkis. Saat usianya masih menginjak 6 tahun dia sama seperti anak kecil lainnya yang suka main bola. Sampai-sampai orang tuannya memasukkan ke kursus sepakbola.
Minat pemain asal Batam itu mulai terbagi ketika melihat Taufik Hidayat di layar kaca. Taufik yang menyajikan pukulan back hand-nya seketika membuat Rahmat terpana. Dari situ lah mimpinya menjadi pebulutangkis mulai terpupuk.
Simak Video "Video: Alasan Hendra Setiawan Gantung Raket Usai Indonesia Masters 2025"
[Gambas:Video 20detik]