Wabah virus corona membuat Badminton World Federation (BWF) membatalkan German Open 2020. PP PBSI memahami keputusan tersebut meski juga mengalami kerugian.
German Open 2020 sedianya digelar di Mulheim pada 3-8 Maret. Namun, pada Rabu (26/2), BWF mengumumkan kalau turnamen level super 300 itu dibatalkan sebagai antisipasi penyebaran virus corona.
Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto mengakui ada kerugian finansial akibat pembatalan tersebut. Namun PBSI juga memahami kesehatan lebih utama.
"Semua kan sudah dipesan tiket pesawat, hotel, dan lain-lain. Tapi tolong diingat bahwa yang mengalami ini bukan hanya kami, semua juga terkena masalah yang sama," kata Budi kepada detikSport, Sabtu (29/2/2020).
"Tapi yang paling penting, kami concern dengan keselamatan pemain kami. Itu yang menjadi fokus utama kami dari semuanya," sambungnya.
German Open menjadi salah satu turnamen yang dimanfaatkan pemain untuk mengumpulkan poin menuju Olimpiade 2020 Tokyo. Apalagi, pemain-pemain yang masih belum aman di peringkat race to Olympic.
"Semuanya juga rugi. Sekali lagi ini kondisi darurat, concern BWF, pemerintah setempat, concern semua adalah untuk kebaikan keselamatan, kesehatan semua pemain-pemain yang ada," ujar Budi.
"Tidak ada artinya memaksakan kalau kita mengambil risiko tinggi. Tapi yang penting tiap ada kesempatan itu dimaksimalkan," ia menegaskan.
Baca juga: Sebab Tontowi Ingin Mundur dari Pelatnas |
(mcy/nds)