Pelatih Ganda Putri PBSI Eng Hian mengatur ulang program untuk ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu menyusul penundaan Olimpiade jadi tahun depan. Salah satunya menjaga perfoma Greysia di tahun depan.
Indonesia melalui sektor ganda putri hanya meloloskan satu wakilnya yakni Greysia/Apriyani. Ganda tersebut kini menempati peringkat delapan dunia.
Akan tetapi, mundurnya Olimpiade menjadi tantangan bagi pasangan ini, terkhusus Greysia. Dia akan berjuang melawan fisik karena tahun depan dia berusia 34 tahun pada 11 Agustus 2021.
"Sudah menjadi risiko dengan ditundanya olimpiade, ada plus minusnya. PR saya untuk menjaga performa Greysia di tahun depan. Saya juga harus lebih hati-hati dengan penjagaan kondisi fisik Greysia. Tapi positifnya, saya bisa dapat waktu lebih untuk mengasah kematangan Apri," kata Eng Hian dalam rilis yang diterima detikSport, Rabu (13/5/2020).
Pelatnas PBSI saat ini tengah menjalani latihan tertutup imbas wabah COVID-19. Eng Hian pun memanfaatkan momen tersebut dengan merehabilitasi cedera yang dialami para atletnya.
"Saya sudah mempersiapkan program khusus untuk Greysia, dibantu tim strength and conditioning, tim nutrisi dan dokter PBSI," ujarnya.
"Nanti di awal Juli baru akan masuk ke sesi penguatan otot-otot pendukung supaya tidak terjadi cedera lagi," lanjut peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 bersama Flandy Limpele ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya ganda putri utama, pemain pelapis dan muda juga tak luput dari perhatiannya. Apalagi setelah hampir tiga bulan absen dari turnamen-turnamen BWF yang batal.
"Untuk pemain muda, di waktu ini saya gunakan untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan dasar lagi seperti meningkatkan massa ototnya, meningkatkan daya tahannya dan meningkatkan power-nya," jelas pelatih yang karib disapa Koh Didi ini.
"Kalau dampak dari absen turnamen, saya tidak terlalu khawatir karena kan situasi yang membuat turnamennya ditunda," lanjutnya.
(mcy/aff)