Ini Respons PBSI soal Perubahan Aturan Atlet Wajib Ikut 12 Turnamen

Ini Respons PBSI soal Perubahan Aturan Atlet Wajib Ikut 12 Turnamen

Mercy Raya - Sport
Selasa, 09 Jun 2020 01:00 WIB
Indonesia sukses pertahankan gelar juara di Kejuaraan Bulutangkis Beregu Asia 2020. Indonesia keluar sebagai juara usai tundukkan Malaysia 3-1.
BWF dikabarkan akan ubah aturan atlet wajib tampil di 12 turnamen. (Foto: Antara Foto/Humas PBSI)
Jakarta -

Badminton World Federation (BWF) berencana mengubah aturan terkait atlet wajib mengikuti 12 turnamen. PP PBSI menunggu keputusan resminya.

Wabah virus Corona tidak hanya membatalkan sejumlah jadwal turnamen bulutangkis, tapi juga berpotensi mengubah sejumlah aturan. Termasuk aturan yang mewajibkan atlet peringkat 15 besar dunia (nomor tunggal) dan peringkat 10 besar dunia (ganda) untuk mengikuti 12 turnamen.

Turnamen-turnamen yang wajib diikuti itu adalah BWF World Tour Finals (level 1), BWF World Tour Super 1000 (level 2) dan lima turnamen BWF World Tour Super 750 (level 3), dan empat dari tujuh turnamen BWF World Tour Super 5000 (level empat).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"BWF akan membuat aturan mengenai ini (perubahan jumlah turnamen wajib untuk atlet). Tapi sampai saat ini belum ada informasi lagi," kata Kepala Sub Bidang Hubungan Internasonal PBSI, Bambang Roedyanto, dalam rilis yang diterima detikSport, Senin (8/6/2020).

"Keputusan resmi akan diumumkan lebih lanjut oleh BWF. Kami tunggu saja," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Roedy, yang juga merupakan Choir of Event Committee Badminton Asia Confederation, juga mengapresiasi keputusan BWF yang membatalkan regulasi pemberian poin untuk ganda campuran di Badminton Asia Team Mix Championship (BATMC) 2021.

"Ini adalah keputusan yang fair untuk semua. Memang ini yang kami inginkan, yaitu kejelasan bahwa nomor ganda campuran tidak akan dihitung. Karena negara lain juga tidak dapat poin di ganda campuran saat di Badminton Asia Team Championship 2020," ujarnya.




(mcy/raw)

Hide Ads