BWF Batalkan Regulasi, Ganda Campuran Indonesia Rileks Menuju Olimpiade

BWF Batalkan Regulasi, Ganda Campuran Indonesia Rileks Menuju Olimpiade

Mercy Raya - Sport
Senin, 08 Jun 2020 14:13 WIB
Richard Mainaky
Pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky, sudah rileks menatap kualifikasi Olimpiade Tokyo. ( Foto: detikcom/Rachman Haryanto)
Jakarta -

Ganda campuran Indonesia akhirnya bisa rileks bersiap ke Kualifikasi Olimpiade. BWF membatalkan keputusan pemberian poin untuk tim campuran Hong Kong dan China.

Kabar itu disampaikan oleh pelatih kepala ganda campuran Richard Mainaky, setelah mendapatkan informasi dari Kepala Sub Bidang Hubungan Internasional PBSI, Bambang Roedyanto, terkait pembatalan regulasi tersebut.

"Hanya pemain dari China dan Hong Kong yang akan mendapat poin di tunggal putra dan tunggal putri, serta nomor ganda, tapi bukan ganda campuran di Badminton Asia Mix Team Chmapionship (BAMTC) 2021. Sebab, mereka kehilangan poin di Badminton Asia Team Championship (BATC) 2020 karena COVID-19," regulasi BWF tentang kualifikasi Olimpiade Tokyo tertulis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Richard menyikapi keputusan BWF sebagai langkah yang tepat. Sebab, tak ada pihak yang dirugikan.

"Ya, memang seharusnya seperti itu (tak menghitung poin ganda campuran) lebih bijak. Persaingan juga jadi adil dan tidak ada pemain atau negara yang dirugikan," kata Richard kepada detikSport, Senin (8/6/2020).

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, regulasi yang diberikan BWF sempat mengancam partisipasi Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja berada di peringkat delapan kualifikasi Olimpiade. Mereka bisa tergeser oleh pasangan Hong Kong Tang Chun Man/Tse Ying Suet yang berada satu trap di bawah Hafiz/Gloria ranking dunia.

Jika perolehan poin mereka dihitung di BAMTC 2021, maka bukan tak mungkin satu wakil Indonesia ganda campuran terdepak di babak kualifikasi Olimpiade Tokyo.

"Dengan keputusan ini ganda campuran jadi lebih fokus mempersiapkan diri untuk Olimpiade dan memperbaiki ranking khususnya untuk Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja," ujarnya.

"Persaingan juga murni fair untuk semua negara dan atlet yang bersaing," dia menegaskan.




(mcy/cas)

Hide Ads