Moeldoko sudah diajukan sebagai bakal calon ketua umum PBSI 2020-2024. Ada tiga pengurus provinsi yang sudah mendukungnya. Siapa saja?
Dua hari lalu, ada 18 legenda bulutangkis Indonesia meminta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko untuk maju sebagai calon ketum. Mereka adalah Hariyanto Arbi, Ivana Lie, Liem Swie King, Christian Hadinata, Yuni Kartika, Rudi Hartono, Lius Pongoh, Markis Kido, Liliyana Natsir, hingga Tontowi Ahmad.
Menurut Hariyanto Arbi dkk. Moeldoko pantas mengemban jabatan itu untuk membawa bulutangkis Indonesia berjaya lagi di dunia. Tak cuma para pebulutangkis legendaris itu, pengprov-pengprov pun mulai memperlihatkan dukungannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebut ada tiga pengprov yang bersedia mendukung Moeldoko adalah Pengprov Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Menurut Ketua Pengprov Jateng, Basri Yusuf, Moeldoko dianggap bisa menerapkan sistem yang tidak tumpang tindih antara pusat dan daerah.
"Menurut saya konsolidasi kepada semua pengurus. Kemudian sebagai ketum itu sangat bijaksana, tugas-tugas sesuai dengan job masing-masing. Sehingga intinya tidak ada tumpang tindih. Selanjutnya itu ada sport manajemen penting banget," kata Basri dalam rilis kepada detikSport.
"Sangat positif sekali, 1.000 persen mendukung Pak Moeldoko. Saya sudah tahu betul Pak Moeldoko. Beliau sebagai pimpinan cukup tegas, manajemennya bagus. Dan dia mau turun ke bawah," kata dia.
Sedangkan Oei Wijanarko Adi Mulya selaku Ketua Pengprov PBSI Jawa Timur menyebut pertemuan para legenda dengan Moeldoko sangat positif untuk dunia bulutangkis Tanah Air.
"Beberapa waktu yang lalu Pak Moeldoko juga sering turun ke bawah. Beliau juga sangat dekat pemerintah, hal itu pasti membantu gerbong PBSI ke depannya. Bulu tangkis olahraga tidak ada nomor dua, bulu tangkis harus nomor satu. Jadi sangat perlu dikomandoi sosok yang mengayomi Pengprov, juga dekat dengan atlet serta punya akses ke pemerintah," papar Oei.
"Bagi saya tugas ketum berat, karena nggak ada kata juara dua di buku tangkis. Ya harus kerja sama dengan 34 provinsi. Terus juga, faktor mencari aliran dana yang bisa oriented untuk dijalankan. Pak moeldoko ada akses ke sana, ya tetap menggandeng perusahaan yang nyata-nyata sudah mempunyai hati di bulu tangkis," kata Oei.
Sementara itu Ketua Pengprov PBSI Yogyakarta,Suhartono, hanya berpesan kepada Moeldoko jika memang akhirnya terpilih, maka dia harus jadi penghubung di dalam kepengurusan serta kunci aliran dana.
"Saya lihat untuk memimpin PBSI, itu (Moeldoko) sudah ada semua komponennya. Saya juga percaya, komando akan baik di bawah tangan Pak Moeldoko. Dari DIY mendukung penuh pencalaonan Pak Moeldoko," pungkas Suhartono.
Suhartono memberikan masukan bahwa kepengurusan yang baru harus memberikan kepercayaan kepada atlet untuk lebih bersemangat, salah satunya dengan program latih tanding berskala internasional. Sebagai informasi, untuk menjadi ketum PBSI, Moeldoko disebut harus mengumpulkan 2/3 suara dari total 34 pengurus provinsi.
"Saya pikir kalau dari tahun ke tahun, bibit kita ini tidak pernah kendor. Karena contoh, klub di Yogyakarta selalu ada atlet masuk pelatnas. Tinggal kita memerlukan manajemen khusus, adanya latih tanding yang sekaliber internasional, dari dalam sendiri modalnya sudah ada."
(mrp/adp)