Hendra Setiawan Tak Berani Pergi Jauh di Tengah Pandemi Corona

Hendra Setiawan Tak Berani Pergi Jauh di Tengah Pandemi Corona

Mercy Raya - Sport
Kamis, 01 Okt 2020 10:45 WIB
Hendra Setiawan
Hendra Setiawan waspada virus Corona. (Foto: detikcom/Mercy Raya)
Jakarta -

Ganda putra Hendra Setiawan masih khawatir bila bepergian jauh di tengah pandemi Corona. Dia juga masih memantau kemungkinan mengikuti turnamen tahun depan.

Sebagai pebulutangkis andalan Indonesia, Hendra memang dituntut untuk mengikuti berbagai turnamen. Tapi dengan kasus COVID-19 yang masih tinggi membuatnya pikir-pikir untuk bepergian. Apalagi bertolak ke turnamen yang membutuhkan jarak tempuh berjam-jam.

Tak mengherankan ia mendukung keputusan PBSI untuk tak berpartisipasi dulu di Piala Thomas dan Uber, meskipun akhirnya BWF memutuskannya menggesernya menjadi tahun depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, otoritas bulutangkis internasional itu tetap menggelar Denmark Open sebagai penutup turnamen di akhir musim tahun ini.

"Kalau tahun ini kami memang belum berani untuk menempuh perjalanan jauh seperti ke Eropa. Sambil dilihat juga tahun depan seperti apa. Kemungkinan sih tahun depan akan bisa mulai lagi," kata Hendra dalam rilis PBSI.

ADVERTISEMENT

Hendra berharap di tahun depan situasi akan membaik, seiring dengan persiapan penyelenggara yang bisa lebih komprehensif mengingat ini adalah turnamen yang melibatkan banyak pemain dari banyak negara.

"Protokol kesehatan yang diterapkan negara penyelenggara juga menjadi salah satu faktor yang membuat pemain merasa aman untuk bertanding," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund mengatakan tantangan bulutangkis menggelar turnamen karena banyak negara yang memiliki aturan dan ketentuan berbeda-beda terkait antisipasi COVID-19.

"Di setiap ada turnamen, ada 300 atau kadang lebih dari 400 pemain dari 40-60 negara yang berbeda. Tantangan terbesarnya adalah bagaimana membuat atlet-atlet ini bisa keluar dari negara mereka sendiri yang punya aturan mengenai COVID-19, serta memasuki negara lain dengan prosedur karantina dan sebagainya," ujar Lund jumpa persnya, Selasa lalu.

"Setiap negara punya regulasi berbeda terkait Covid-19, sehingga hal ini membuat permasalahan menjadi lebih rumit untuk mengumpulkan orang sebanyak itu di satu lokasi untuk mengikuti sebuah turnamen. Inilah yang kami usahakan hingga saat ini salah satunya dengan mengadakan sejumlah turnamen di satu tempat yang sama," ujarnya.




(mcy/cas)

Hide Ads