Sebuah ekshibisi menarik akan tersaji Jumat pekan ini. Legenda hidup Taufik Hidayat akan menampilkan kemampuannya mengolah raket dalam sebuah turnamen bulutangkis.
Ialah apparel bulutangkis dari Jepang yang memperkenalkan inovasi terbaru dalam gelaran bertajuk Legend's Vision Mix & Match Badminton Challenge 2020. Laga tersebut akan berlangsung di Taufik Hidayat Arena, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (11/12) mulai pukul 14.00 WIB.
Nantinya, ada dua tim yang bertarung dan diperkuat oleh sejumlah pemain terbaik Indonesia. Taufik akan memimpin tim Red Army yang berisi Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian, Sony Dwi Kuncoro, Teges Satriaji dan Muhammad Nendi Novatino.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, tim Golden Patriot akan dipimpin legenda hidup Candra Wijaya, bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo, Muhammad Rian Ardianto, Tommy Sugiarto, Gabriel Christopher Wintan Wijaya, dan Galuh Dwi Putra.
![]() |
Dua legenda ini dipilih sebagai kapten lantaran prestasinya yang cemerlang. Taufik Hidayat adalah peraih emas Olimpiade Athena 2004, Juara Dunia 2005, tiga kali merebut medali emas Asian Games, enam kali juara Indonesia Terbuka, serta dua kali memboyong Piala Thomas 2000 dan 2002.
Sementara Candra, bersama Tony Gunawan berhasil meraih medali emas Olimpiade Sydney 2000. Mereka juga juara dunia 1997, dua kali juara All England 1999 dan 2003, empat kali juara Indonesia Terbuka, empat kali juara Jepang Terbuka, dan tiga kali merebut Piala Thomas 1998, 2000, dan 2002.
"Tak hanya tampil di nomor tunggal, saya pun siap bertanding di ganda berpasangan dengan Marcus, Fajar atau pemain lain," kata Taufik dalam rilisnya.
"Pertandingan pasti akan berlangsung menarik. Pemain-pemain tim Red Army tidak akan gampang menyerah dan siap menjadi pemenangnya," peraih medali emas Olimpiade 2004 Athena itu menambahkan.
"Saya sudah mempersiapkan diri dengan baik. Saban hari latihan. Tak hanya di ganda, saya pun siap main di tunggal seperti dulu di awal karier saya," Candra menimpali.
"Dengan pemain-pemain terbaik yang saya pilih, Golden Patriot pun siap memenangi laga ini. Karena ini format baru, pertandingan pasti sangat menarik dan menghibur."
Legend's Vision Mix & Match Badminton Challenge 2020 merupakan pertandingan yang bertujuan untuk menumbuhkan kembali gairah bermain bulutangkis akibat pandemi COVID-19. Sebelum di Jakarta, kegiatan ini juga telah berlangsung di Jepang pada 29 November dan Korea Selatan 5 Desember. Selain itu, ajang ini juga akan bergulir di China (12 Desember), India (19 Desember), China Taipei (26 Desember), Malaysia (28 Desember), dan Denmark yang waktunya akan ditentukan kemudian.
"Gelaran ini merupakan inovasi baru yang diinisiasi Yonex untuk menggairahkan kembali semangat bermain bulutangkis setelah sempat vakum akibat pandemi COVID-19 yang melanda di banyak negara. Program ini digelar untuk meramaikan kembali bulutangkis dan lebih menekankan pada unsur hiburan," tutur Berry Tamba, perwakilan Yonex di Indonesia.
Berbeda dengan pertandingan bulutangkis selama ini dan demi memberikan unsur hiburan yang kental, regulasi pertandingan konsep baru yang melibatkan Taufik Hidayat ini pun berbeda. Laga ini adalah sebuah kompetisi antara dua tim dengan strategi dan pertahanan.
Masing-masing tim terdiri atas enam pemain, termasuk sang kapten. Mereka akan turun bertanding di lima nomor ; tiga partai ganda dan dua tunggal. Di partai tunggal, poin maksimal adalah 30. Sementara 15 poin untuk permainan ganda. Selama bertarung, boleh terjadi pergantian pemain. Hanya khusus di ganda, sistem pergantiannya adalah satu pasang.
Selain itu, setiap pemain hanya memiliki 10 flights atau nyawa. "Flights" adalah kesempatan untuk memenangkan pertandingan dan mereka hanya bisa memakai satu flights untuk satu poin. Artinya, tidak ada satu pun pemain yang memiliki cukup flights di lapangan dan memenangkan pertandingan itu sendiri.
Dalam pertandingan itu juga akan diberlakukan protokol kesehatan yang ketat dan tanpa adanya penonton.
(mcy/aff)