Pebulutangkis India Alami Mimisan Usai Tes PCR, BWF Beri Penjelasan

Pebulutangkis India Alami Mimisan Usai Tes PCR, BWF Beri Penjelasan

Mercy Raya - Sport
Rabu, 13 Jan 2021 13:35 WIB
logo bwf
Pebulutangkis India Alami Mimisan Usai Tes PCR, BWF Beri Penjelasan (bwf)
Jakarta -

Badminton World Federation (BWF) dan Asosiasi Badminton Thailand (BAT) angkat bicara terkait insiden pebulutangkis India, Kidambi Srikanth, yang mengalami mimisan usai jalani tes wajib PCR. Apa penjelasan mereka?

Kidambi dikabarkan mengalami mimisan pada Selasa (12/1/2021). Insiden itu terjadi setelah dia menjalani tes PCR wajib.

Pihak dokter dari tim penguji COVID-19 kemudian datang ke hotel untuk memeriksanya, usai mendapat laporan dari tim India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut mereka hal itu terjadi karena ada iritasi pada hidung setelah tiga kali melakukan tes usap pada hari sebelumnya.

"Atlet telah diseka ( diusap) sebanyak tiga kali dan kemudian dilakukan kembali sehingga menyebabkan iritasi dan kerapuhan kapiler," bunyi pernyataan BAT dalam laman BWF.

ADVERTISEMENT

"Makanya ketika dilakukan usapan yang keempat pada Selasa (12/1) dan mempertimbangkan ketegangan atlet, posisi tongkat di rongga hidung yang tidak sejajar, sehingga menyebabkan sedikit pendarahan terlihat di ujung usap."

Akan tetapi, menurut pengakuan anggota staf COVID-19 saat itu, tidak melihat adanya pendarahan dari hidung atlet dan keluhan dari Kidambi. Tapi kemudian kurang lebih tiga sampai lima menit atlet lain dari India melaporkan Kidambi mengalami mimisan.

"Tidak diketahui apakah atlet tersebut telah memecahkan hidungnya atau jaringan yang tersangkut di lubang hidungnya sehingga menyebabkan lebih banyak pembuluh darah pecah."

Untuk diketahui, guna mengantisipasi penyebaran COVID-19 pada saat pelaksanaan Asian Leg di Thailand, Asosiasi Bulutangkis Thailand, Thonburi Healthcare Group, dan Kementerian Kesehatan Masyarakat, menerapkan kebijakan tes swab rutin kepada para atlet, pelatih, dan ofisial.

Mereka harus menjalaninya di setiap tiga sampai empat hari sekali sebagai deteksi dini. Selain itu, penerapan ini juga sekaligus untuk memastikan kondisi teraman dan ternyaman bagi seluruh peserta selama turnamen berlangsung mulai 12 hingga 31 Januari mendatang.

Penerapan juga semakin intens seiring ditemukannya hasil positif pada empat pebulutangkis di Asian Leg. Dua di antaranya merupakan pemain asal India.

(mcy/aff)

Hide Ads