All England 2021: Ini Evaluasi Internal yang Sudah Dilakukan PBSI

All England 2021: Ini Evaluasi Internal yang Sudah Dilakukan PBSI

Mercy Raya - Sport
Kamis, 25 Mar 2021 20:45 WIB
Tim Bulutangkis Indonesia yang sejatinya bertanding di All England 2021 telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin (22/3/2021). Setelah melakukan penyambutan, para atlet kemudian dicek kesehatannya.
Tim Bulutangkis Indonesia di All England 2021. (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) telah melakukan evaluasi internal menyusul insiden di All England 2021. Mereka akan lebih jeli di masa depan.

Hal itu disampaikan Ketua PP PBSI, Agung Firman Sampurna, ketika ditanya terkait evaluasi internal apa yang sudah dilakukan federasi bulutangkis nasional terkait kasus All England.

"Pertama soal koordinasi. Kami akan melakukan koordinasi dengan perwakilan RI di negara dilaksanakan pertandingan. Ini yang paling penting sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan kita cepat beri respons," kata Agung dalam program diskusi Mata Najwa menyoal All England 2021 di Trans 7.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banner All England 2021

"Kita tahu betul perwakilan RI di luar negeri sangat profesional dan ini dibuktikan dengan kasus ini (All England). Kemenpora dan Kemenlu yang melakukan ini karena kerja keras dan respons mereka yang bagus ini bisa dihasilkan," ujarnya.

Menurut Agung, pihaknya juga akan melihat peluang semisalnya diperlukan mencari tempat penginapan dan bus penjemputan sendiri ketika pertandingan.

ADVERTISEMENT

"Mengenai masalah datangnya ke sana akan kita lihat juga. Kita akan tetap menggunakan anggaran ini efisien dan efektif tetapi kemudian di saat yang sama teman-teman yang bertanding di sana adalah pejuang Indonesia yang akan dijadikan role model. Jadi datang ke sana bukan foya-foya tapi pejuang," ucapnya.

Sosok yang juga Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI ini sekaligus menegaskan bahwa PBSI tidak pernah ada masalah dengan anggaran.

"PBSI tidak pernah ada masalah anggaran. Buat informasi saja pada 2020 kami mengembalikan sebagian dana hibah yang dipercayakan Kemenpora kepada PBSI sebesar Rp 2,5 miliar," katanya.

"Masalah anggaran tidak ada masalah. Persoalan kita yang utama bukan masalah anggarannya yang mungkin sekitar Rp 2,8 miliar itu tapi persoalan itu adalah inmaterialnya," Agung menegaskan.

"Sebab, jika tidak dilakukan perubahan secara total oleh BWF maka hal-hal ini bisa terjadi lagi ke depannya. Bukan hanya Indonesia tapi atlet dan delegasi dari negara lain," tuturnya menyoal evaluasi PBSI usai insiden All England 2021.

(mcy/krs)

Hide Ads