Nasib Malaysia Open 2021 tengah di ujung tanduk. Pelaksanaannya menjadi tanda tanya menyusul darurat Corona yang terjadi di Negeri Jiran tersebut.
Malaysia dikabarkan mengalami lonjakan kasus COVID-19 sejak dimulainya bulan suci Ramadan. Kasus hariannya menembus angka 3.000 pada pekan lalu. Hal ini terjadi untuk kali pertama sejak Februari.
Bahkan pada Selasa (4/5), Malaysia mencatat 23 kematian pasien COVID-19 dalam sehari, atau nyaris mendekati rekor 25 kematian dalam sehari yang tercatat di negara itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ini bukan tak mungkin juga mempengaruhi sejumlah kegiatan di Malaysia, termasuk Malaysia Open 2021 yang dijadwalkan dihelat di Axiata Arena, Kuala Lumpur, pada 25-30 Mei mendatang.
Presiden Badminton Asian Confederation (BAC) Anton Subowo belum bisa memastikan Malaysia Open 2021 akan tetap berjalan atau tidak. Keputusan baru akan diambi malam ini.
"Hari ini akan dirapatkan antara pihak Badminton World Federation (BWF), Badminton Association Malaysia, dan Pemerintah Malaysia. Direncanakan nanti malam kami dikabari mengenai kondisinya," kata Anton kepada detikSport, Rabu (5/5/2021).
Hal serupa diungkapkan Direktur Event Badminton Asia, Bambang Roedyanto, mengatakan nasib Malaysia Open masih akan ditentukan hari ini.
"Malam ini baru diketahui jadi tidaknya Malaysia Open," Bambang melalui pesan singkatnya.
Sementara itu, PBSI melalui Kepala bidang Humas dan Media Broto Happy berharap keputusan yang diambil terkait Malaysia Open 2021 adalah demi keselamatan para pemain bulutangkis.
"Kami wait and see. Dalam arti bagaimana Malaysia menangani pandemi dan kalau pemain datang, kami berharap ada jaminan kesehatan dan keselamatan dari tuan rumah untuk para pemain Indonesia," kata Broto terpisah.
"Kalaupun jadi datang, tim Indonesia akan karantina selama sepekan di sana. Menyoal menggunakan sistem bubble, kami belum tahu dan masih menunggu aturan prokesnya seperti apa," ujarnya.
Simak juga 'Hikmah yang Dipetik Indonesia dari Insiden All England':