Pemain ganda putra, Muhammad Rian Ardianto, memutuskan untuk tak mudik Lebaran tahun ini. Dia tetap tinggal di asrama PBSI karena ada ancaman COVID-19.
Ramadhan tahun ini akan berakhir dalam 10 hari ke depan. Menyambut Hari Raya Idul Fitri, Presiden RI Joko Widodo mengimbau masyarakat tidak mudik pada 2021.
Hal ini demi mencegah lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia yang terjadi ketika libur panjang. Rian berupaya menjalani saran pemerintah itu. Ia juga memikirkan risiko yang akan didapat jika tetap nekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lebaran di asrama saja. Risikonya terlalu besar kalau memaksakan mudik, jadi lebih baik di asrama dulu," kata Rian kepada detikSport.
Kekhawatiran rekan duet Fajar Alfian ini beralasan. Selama ibadah puasa, Rian juga tengah mempersiapkan diri menuju dua turnamen BWF Malaysia Open pada 25 sampai 30 Mei dan Singapore Open pada 1 sampai 6 Juni.
Baca juga: Fajar Alfian: Puasa, Latihan Jalan Terus |
"Tahun ini sebenarnya tantangannya hampir sama seperti tahun lalu, masih pandemi juga jadi mirip lah. Bedanya, tahun lalu enggak ada persiapan buat tanding, kalau tahun ini kita harus fokus juga persiapan buat tanding," ujar pebulutangkis berusia 25 tahun ini.
"Tapi sejauh ini progresnya sudah cukup bagus karena latihan sudah normal lagi dan persiapannya sudah lama. Makanya, puasanya juga sudah ada yang bolong karena enggak kuat menjalani program latihan," dia mengungkapkan.
Meskipun begitu, pemain berperingkat tujuh dunia ini, tetap berusaha menjaga kebutuhan gizinya seperti makan teratur dan minum vitamin.
"Biasanya saya makan kurma kalau untuk berbuka atau sahur. Selain itu ya istirahat yang cukup," tuturnya.
Rian lantas berharap Ramadhan tahun ini bisa memberikan berkah tersendiri baginya, baik dari segi prestasi maupun ibadah. Bersama Fajar, Rian mengawali tahun 2021 dengan hasil kurang memuaskan. Mereka tersingkir di babak-babak awal Thailand Open I dan Thailand Open II pada Januari lalu.
"Ingin lebih baik dari segi ibadahnya dan prestasinya juga, semua lebih baik," Rian menegaskan.