Bukan Richard Mainaky, Ini Pendamping Praveen/Melati di Olimpiade Tokyo

ADVERTISEMENT

Bukan Richard Mainaky, Ini Pendamping Praveen/Melati di Olimpiade Tokyo

Mercy Raya - Sport
Selasa, 29 Jun 2021 16:15 WIB
Nova Widianto
Richard Mainaky menyerahkan tugas mendampingi atlet ke Olimpiade Tokyo kepada Nova Widianto. (Foto: detikcom/Mercy Raya)
Jakarta -

Richard Mainaky, kepala pelatih ganda campuran, untuk kali pertama tak mendampingi atletnya di Olimpiade. Tugas itu dialihkan ke asistennya, Nova Widianto.

Richard mengumumkan tak akan menemani Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di Olimpiade Tokyo pada 23 Juli-8 Agustus 2021. Ia memutuskan untuk tetap berada di Indonesia dengan alasan regenerasi pelatih.

"Rencana ini (mengirim Nova ke Olimpiade) sudah lama saya persiapkan. Saya berpikir, sejak 1996 hingga Rio 2016 sudah ke Olimpiade bawa dua perak dan satu emas. Lalu kapan pelatih muda yang berprestasi bisa mendapatkan kesempatan yang sama? Makanya, saya pilih Nova buat ke sana (Tokyo) supaya ada regenerasi pelatih ke depannya," kata Richard kepada detikSport, Selasa (29/6/2021).

Menurut kakak kandung Rionny Mainaky ini, Nova dianggap layak untuk mendampingi kedua atletnya karena kerja keras yang diperlihatkan selama ini. Selain itu, Nova juga punya pengalaman baik sebagai pemain Olimpiade hingga pernah mendampingi kontingen bulutangkis di Olimpiade.

"Nova itu pernah mendampingi saya di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan hasilnya kami bisa bawa pulang medali emas lewat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir," ujarnya.

"Dia juga pernah main di Olimpiade dan penyumbang medali perak bersama Liliyana Natsir (di Beijing 2008). Sudah juara dunia juga. Artinya, dari suasana di Olimpiade itu Nova sudah tak asing lagi," Richard mengungkapkan.

"Nova juga membawa gelar juara saat mendampingi Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di Prancis dan Denmark. Begitu pula All England dan itu menurut saya sudah poin positif," ujarnya.

Richard menyebut Nova telah memberi respons positif atas tugas besar tersebut. "Saya kerap berbicara dengan pelatih-pelatih muda yang pratama, 'Saya tanya kalian ingin enggak sih mendampingi di Olimpiade? Mereka bilang ingin'. Berarti semua pelatih ingin dong," dia menuturkan.

"Itu seperti penghargaan juga buat pelatih, sama halnya atlet tujuan utamanya pasti Olimpiade. Kecuali pelatih itu kami anggap bolong-bolong, tidak maksimal, itu mungkin. Tapi Nova kami anggap full time."

"Saya lihat respons dia (Nova Widianto) juga positif. Dia itu punya naluri, talenta, dan kharisma sebagai pelatih yang baik. Praveen/Melati juga responsnya baik karena selama ini yang mendampingi mereka waktu di Prancis, Denmark, dan All England adalah Nova. Artinya, mereka juga sudah klop dan saling mengerti, jadi tidak ada masalah," dia menjelaskan.

"Yang penting itu persiapan saat di sini (Pelatnas Cipayung). Itu yang paling penting dan saya bagi tugas dengan Nova. Untuk di lapangan, Nova yang ambil alih karena dia masih muda dan stroke-nya masih bagus. Kalau saya ambil alih fisik untuk latihan reaksi dan drilling yang detail-detail. Jadi menurut saya sudah tepat Nova yang berangkat ke Olimpiade," tegas Richard.

Meskipun menyodorkan Nova sebagai pendamping, Richard mengatakan tak akan menyalahkan asistennya terkait hasil yang akan diperoleh saat Olimpiade nanti. "Saya bilang kepada Nova, apapun hasilnya itu saya yang akan tanggung jawab. Karena itu pilihan saya," dia menegaskan.



Simak Video "Dukungan Warganet untuk Atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020"
[Gambas:Video 20detik]
(mcy/cas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT