.webp)
Tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, menyebut bertanding di Olimpiade ialah mimpi yang menjadi nyata, sekalipun kesempatan yang sama pernah terjadi pada 2016 silam.
Viktor mengawali 2021 dengan hasil yang memuaskan. Ia merebut gelar berturut-turut di Thailand Open I dan Thailand Open II. Kemudian menjadi runner up di BWF World Tour Final 2020. Semua itu ia peroleh sepanjang Januari lalu.
Dia juga tampil sebagai juara Swiss Open, finalis All England pada Maret 2021 dan runner up Kejuaraan Eropa setelah kedapatan terpapar virus Corona. Berbekal pencapaian tersebut, Viktor mampu lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menempati peringkat empat race to Tokyo yang dirilis BWF pada pekan ke-24.
"Saya menjalani kehidupan yang saya jalani dan duduk di sini dan bersiap untuk Olimpiade Tokyo, ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan," kata Axelsen dalam laman BWF.
"Saya memulai sebagai anak berusia lima atau enam tahun bermain bulu tangkis, dan sekarang saya di sini. Terkadang Anda harus mundur selangkah dan bersyukur atas segalanya," ujarnya.
"Saya senang telah lolos ke Olimpiade kedua saya. Melewati kualifikasi selalu membuat stres. Proses adalah segalanya."
Tapi lolos saja belum membuat Viktor Axelsen tak merasa puas. Dia masih memiliki banyak keinginan yang ingin diwujudkan pada multievent yang digelar 23 Juli-8 Agustus tersebut.
"Saya memiliki medali perunggu (Olimpiade Rio 2016) di rumah. Saya ingin membuatnya menjadi warna yang lebih menarik. Itu mimpiku. Itu tujuan saya," katanya.
Mewujudkan itu, Axelsen mengaku telah menyiapkan strategi terbaik. "Tinggal bagaimana menindaklanjutinya dengan cara terbaik. Ini sedikit klise, tetapi proses adalah hal yang menyenangkan dan saya menikmati itu," dia mengharapkan.
"Semoga saya akan mendapatkan hasil yang baik di Olimpiade. Jadi kita lihat saja apa yang terjadi di Tokyo," pungkas Axelsen.
