Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses mengukir emas di Olimpiade Tokyo 2020. Keberhasilan itu itu dipersembahkan Apriyani untuk almarhum sang ibunda.
Apriyani menuntaskan Olimpiade Tokyo 2020 dengan menjadi juara di sektor ganda putri. Bersama Greysia, ia mengalahkan unggulan kedua China, Chen Qingchen/Jia Yifan dalam dua game 21-19, 21-15, Senin (2/8/2021).
Kemenangan Greysia/Apriyani dituntaskan lewat shuttlecock lawan yang dinyatakan out oleh hakim garis. Seketika itu air mata kedua pasangan senior junior ini pun pecah dalam pelukan sang pelatih, Eng Hian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Apriyani, merebut medali emas di Olimpiade bukan hanya menjadi mimpi rekannya, Greysia. Tapi juga mimpinya sejak kecil. Apriyani yang dipasangkan Greysia sejak 2017, kerap dipandang sebelah mata.
Tapi perlahan mereka membuktikan sebagai ganda putri yang bisa diandalkan. Bahkan di Olimpiade ini Greysia/Apriyani menjadi penyelamat wajah Indonesia di tengah kebuntuan Indonesia sejak Olimpiade berlangsung 10 hari lalu.
"Medali emas ini bukan hanya impian Ka Greysia, tetapi juga saya," kata Apriyani dalam keterangan tertulisnya.
"Saya berpasangan dengan Greysia empat tahun lalu. Perjalanan panjang, di mana saya belajar untuk mendewasakan diri. Hari ini kami mendapatkan semua, berkat dari Allah dan doa keluarga serta masyarakat Indonesia. Kami sangat senang dan Bahagia," dia menjelaskan.
Medali emas itu pun ia persembahkan untuk ibundanya yang sudah lama berpulang. Ibunda Apriyani, Sitti Jauhar, meninggal pada 2015. "Medali emas ini untuk almarhum orang tua saya dan kakakku," sebut dia.
(mcy/cas)