Apriyani Rahayu, bersama Greysia Polii, akan pulang dari Olimpiade Tokyo 2020 dengan medali emas. Sukses diraih dengan iringan pesan khusus dari ayah tercinta saat Apri hendak berangkat.
Amirudin, ayah Apriyani Rahayu, bertutur bahwa putrinya itu memang selalu pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, setiap akan bertanding. Termasuk saat hendak berjuang di Olimpiade Tokyo 2020.
"Seminggu sebelum berangkat ke Tokyo, dia pulang untuk pamit langsung dan ziarah ke makam almarhum ibunya. Dia juga pamit sama keluarga dan tetangga lalu minta untuk didoakan," ujar Amiruddin kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pesanku waktu berangkat jangan lupa berdoa dan jangan sombong. Kunci keberhasilan itu karena kalau kita sombong Tuhan tidak suka dia," lanjutnya, menirukan pesan yang ia sampaikan ke putrinya saat itu.
Seperti diketahui, Apriyani Rahayu yang tampil bersama Greysia Polii berhasil menorehkan sejarah dengan menggondol medali emas ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020. Greysia/Apri menang 21-19, 21-15 atas Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
"Dia langsung telepon dan kabarkan kemenangannya, saya bilang syukur alhamdulillah," tuturnya.
Apriyani Rahayu dan Raket Kayu
Amirudin juga berkisah mengenai bakat dan kegemaran putrinya itu terhadap bulutangkis, yang sudah terpupuk sedari kecil. Sejak Apri berusia 3 tahun, ia sudah sering main badminton dengan raket kayu.
"Dibikinkan raket dari kayu, dia main sama mamanya dengan saudaranya," ujar Amiruddin.
Melihat bakat putrinya itu, Amiruddin pun membuatkan lapangan bulutangkis agar Apriyani Rahayu cilik bisa terus mengasah kemampuan. Lapangan itu juga menjadi salah satu wujud kerelaan Amirudin menebang pohon kesayangan demi putri tercinta.
"Kan ada lapangan di samping rumah, saya tebang pohon kesayangan saya demi mereka."