Cara PBSI Pilih Tim Inti Piala Sudirman 2021

Cara PBSI Pilih Tim Inti Piala Sudirman 2021

Mercy Raya - Sport
Rabu, 11 Agu 2021 14:40 WIB
Pelatih Putri Bulutangkis Indonesia Rionny Maniaky
PBSI, lewat Rionny Mainaky, mengungkap cara seleksi pemain menjelang Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber. (Foto: Grandyos Zafna/detikSport)
Jakarta -

Dua turnamen yang menjadi penilaian PBSI memilih tim inti Piala Sudirman dan Piala Thomas & Uber dipastikan batal. Lantas bagaimana cara mereka memutuskan pemain?

Kejuaraan beregu Piala Sudirman akan berlangsung di Vantaa, Finlandia, 26 September hingga 3 Oktober. Sepekan berselang, Piala Thomas dan Uber 2020 yang sudah tertunda setahun akan bergulir di Aarhus, Denmark. Tepatnya 9 sampai 17 Oktober 2021.

Menuju dua kejuaraan tersebut, PBSI sejatinya sudah berancang-ancang untuk menetapkan pemain inti. Salah satu penilaiannya dari hasil Korea Open dan Macau Open 2021. Namun, dua turnamen itu batal digelar karena pandemi COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya ada beberapa pemain yang tadinya kami mau nilai di turnamen ini untuk pertimbangan masuk tim di Sudirman atau Thomas & Uber," ungkap Kepala bidang Pembinaan Prestasi PBSI Rionny Mainaky dalam rilis PBSI.

Sebab pembatalan ini, Rionny yang saat ini masih menjalani isolasi mandiri dari Olimpiade Tokyo 2020 mengatakan, mau tak mau pihaknya akan memilih pemain dari perfoma berberapa turnamen lalu dan kondisi terakhir pemusatan latihan nanti.

ADVERTISEMENT

"Kami memang sudah punya gambaran mereka semua. Jadi nanti penilaiannya berdasarkan performa terakhir dan kondisi latihan saja," katanya.

Sementara itu, Rionny juga sedang memikirkan program alternatif terkait regenerasi. Minimnya turnamen junior sejak tahun lalu diakuinya cukup menghambat program regenerasi atlet-atlet bulutangkis.

Terlebih Kejuaraan Dunia Junior 2021 yang rencananya dihelat di China ikut tertunda pelaksanaannya karena Negara Tirai Bambu itu belum juga menggelar turnamen apapun tahun ini. Belum ada juga tuan rumah dan tanggal pengganti.

Memang situasi ini cukup sulit. Tapi saya sudah memikirkan bahwa kami tidak boleh mengharap turnamen junior saja. Mereka ini akan kami dorong untuk ikut di kelas senior," ujar eks pelatih Timnas Jepang ini.

"Level International Challenge misalnya. Karena kalau menunggu turnamen junior mau sampai kapan. Kasihan mereka dan regenerasi bisa terhambat," kata Rionny.




(mcy/cas)

Hide Ads