Legenda hidup bulutangkis Minarti Timur menyebut Indonesia masih punya kans untuk lolos semifinal Piala Uber 2020. Yang penting jangan menyerah!
Indonesia akan menghadapi Thailand di babak 8 besar yang dihelat di Ceres Arena, Aarhus, Kamis (14/10/2021) waktu setempat. Menukil komposisi pemain, Merah Putih wajib menurunkan kekuatan penuh di babak knock out jika tak ingin tersingkir di awal.
Pemain-pemain berpengalaman seperti Gregoria Mariska Tunjung, Greysia Polii/Apriyani Rahayu berpeluang diturunkan untuk meraih poin. Mereka akan ditopang pemain Putri Kusuma Wardani dan Ester Nurumi Tri Wardoyo di sektor tunggal. PBSI juga kemungkinan besar menurunkan Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti sebagai ganda kedua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Thailand yang merupakan juara Grup B, berpeluang menurunkan Ratchanok Intanon sebagai tunggal pertama. Sedangkan tunggal kedua, Thailand mungkin memainkan Pornpawee Chochuwong, pemain berperingkat 10 dunia, serta Busanan Ongbamrungphan, pemain peringkat 13 dunia.
Meskipun di atas kertas materi pemain Thailand lebih unggul, tapi di lapangan apapun bisa terjadi. Setidaknya optimisme itu yang dipegang legenda bulutangkis Minarti Timur.
"Kalau peluang sih pasti ada ya, soalnya kita juga tak tahu apa yang terjadi di lapangan. Pesan saya sih berusaha memaksimalkan kemampuan yang mereka punya saat ini," kata Minarti kepada detikSport.
"Karena memang tunggal putri kita tak bisa diganti lagi dan hanya tinggal tiga orang itu, mau tak mau dari fokusnya, sebelum poin selesai jangan menyerah, pokoknya mati-matian saja di lapangan,. Enggak ada yang mustahil di lapangan, semua bisa terjadi kok," ujarnya.
Di tunggal putri, Indonesia memang masih mengharapkan Gregoria bisa ambil kesempatan jika menghadapi Intanon. Dari delapan kali pertemuan, pemain peringkat 24 dunia ini selalu nyaris menang.
"Ini menjadi kesempatan untuk Gregoria mestinya apalagi Intanon belum pernah main. Itu lapangan kan butuh penyesuaian, bola juga, nah kelebihan-kelebihan ini harus bisa digunakan oleh Gregoria untuk menunjukkan perfoma terbaik dan sumbang angka buat Indonesia," kata Minarti.
"Kan dia sudah main berapa kali, penyesuaian lapangan sudah tahu, angin dan bola juga sudah, sedangkan Intanon kalau memang harus dipasang ya tidak apa-apa. Dia kan belum pernah main, itu sudah punya plus sendiri untuk Grego semestinya."
"Putri KW juga lumayan dan progresnya kelihatan. Ini satu pengalaman buat dia melawan pemain elit dunia sudah pernah. Bertemu Mia (Blichfeldt), itu menjadi poin plusnya. Kesempatan dia untuk menunjukkan kelebihannya lagi karena ini sudah tidak bisa ditawar jadi harus dihadapi," kata Minarti soal peluang tunggal Indononesia lainnya.
"Pokoknya siapapun nanti yang lawan turunkan nanti mereka harus bisa berusaha sumbang poin apapun alasannya dan harus dilalui. Seperti yang saya bilang tak ada yang mustahil, berusaha dulu memaksimalkan yang ada, hasil kita serahkan kepada Tuhan. Yang penting jangan menyerah!" eks pelatih tunggal putri utama ini menegaskan.