Ada banyak cerita dari hasil manis Indonesia juara Piala Thomas. Salah satunya, peran Irwansyah sebagai pelatih yang begitu kalem dan menenangkan.
Indonesia tampil sebagai kampiun di Piala Thomas tahun 2021, setelah sukses mengalahkan China 3-0 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark pada Minggu (17/10). Anthony Ginting, Fajar/Rian, dan Jonatan Christie mampu sapu bersih kemenangan.
Ini jadi raihan trofi Piala Thomas ke-14 bagi Indonesia. Sekaligus, membayar rasa rindu karena kali terakhir juara di tahun 2002 alias 19 tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada satu sosok yang mencuri perhatian tim Indonesia sepanjang pagelaran Piala Thomas kali ini. Dia adalah pendamping tim tunggal, Irwansyah!
Irwansyah sendiri sejatinya adalah sebagai asisten pelatih tunggal. Namun, dirinya dipercaya menggantikan peran Hendry Saputra yang bisa mendampingi Anthony Ginting dan Jonatan Christie.
Tindak-tanduk Irwansyah pun viral di sosial media. Irwansyah begitu kalem untuk menenangkan tunggal putra, dengan suara halusnya.
"Selebihnya harus berani ya. Sudah oke semuanya, kamu harus lebih berani lebih siap ya," katanya ketika memberikan petuah kepada Anthony Ginting.
"Siap capek ya," tambahnya.
![]() |
Jonatan Christie pun selalu diberi masukan dari Irwansyah. Khususnya, ketika Jojo sempat kesulitan menghadapi Li Shi Feng di laga final.
"Kalau kamu buka, dia pasti bolanya smash atau panjang. Jaganya kamu di belakang, lebih siap," terangnya.
"Jangan lambat ya Jo, oke? ya bisa ya," lanjutnya.
Para netizen pun ikut memberi apresiasi kepada Irwansyah. Petuah dan ketenangannya mampu membuat tim tunggal bermain lebih gemilang.
Apresiasi untuk pelatih!
β Badminton Talk (@BadmintonTalk) October 17, 2021
Mari kita apresiasi sosok guru, pelatih kita selalu ya!! Jangan lupakan mereka ketika kita sdh sukses. Ketika kita di bawah, mereka ada utk kita. Ketika kita di atas, ingatlah mereka!
Congrats coach Hendry, Irwansyah, Ko Herry dan Ko Ar!#ThomasCup2020 https://t.co/y2EcUMWueQ
Irwansyah sendiri merupakan mantan atlet bulutangkis Indonesia yang seangkatan sama Hendrawan, Marleve Mainaky, dan lainnya. Sayangnya, kariernya lebih banyak diganggu cedera.
Irwansyah melanglang buana melatih di Eropa selama 15 tahun. Barulah di tahun 2016, dirinya kembali ke Indonesia dan menerima tawaran PBSI untuk mengasah tim tunggal putra.
(aff/cas)