"Sebelum kami berangkat ke Piala Sudirman dan Piala Thomas, kami tahu jadwalnya, kami tahu kami memiliki turnamen beruntun. Pelatih mendorong saya dan yang lainnya untuk berlatih lebih keras, terutama untuk meningkatkan kemampuan fisik kami." katanya.
"Saya hanya harus menjaga motivasi saya stabil dulu. Sebelum turnamen ini, saya merasa tidak nyaman dengan penampilan dan ambisi saya. Saya harus mengembalikan motivasi dan performa saya."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukti dari peningkatan fisik Jonatan Christie pun terlihat jelas saat tampil perempatfinal Piala Thomas. Ia bermain selama 75 menit saat menghadapi pebulutangkis Malaysia Ng Tze Yong.
Keesokan harinya, ia kembali mengalahkan Anders Antonsen dalam waktu 100 menit, sekaligus membuka jalan untuk mengalahkan tim favorit tuan rumah.
Jonatan kembali menjadi andalan saat menghadapi China di partai final. Dia melawan Li Shi Feng dengan permainan yang berlangsung dalam durasi 82 menit. Sekaligus membawa Indonesia menjadi juara Piala Thomas 2020.
"Ini pencapaian terbesar bagi saya, lebih besar dari Asian Games," katanya.
(mcy/aff)