Ganda putri Bulgaria Gabriela Stoeva dan Stefani Stoeva tengah berada di usia puncak atlet. Tapi mereka juga memutuskan melanjutkan studi demi mimpi lain.
Gabriela (27) dan Stefani (26) saat ini masih aktif tampil di turnamen-turnamen bulutangkis bergengsi. Selepas tampil di Olimpiade 2020 Tokyo, ia manggung di Denmark Open, French Open, dan German Open 2021.
Kini keduanya sudah ada di Nusa Dua, Bali, untuk mengikuti Indonesia Badminton Festival 2021 pada 16 November-5 Desember. Indonesia Masters akan jadi turnamen yang pertama di Bali, disusul Indonesia Open dan jika lolos, bertanding di BWF World Tour Finals 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya, di tengah aktivitas sibuknya sebagai atlet bulutangkis, Stoeva bersaudara justru sejak tahun lalu memutuskan kuliah. Gabriela, sang kakak, berkuliah di UNWE Media jurusan jurnalistik, sementara Stefani di National Sports Academy Sofia dan mempelajari ilmu kepelatihan.
"Sebenarnya saya mulai kuliah dan mengambil jurusan jurnalistik. Saya ingin mencoba hal yang berbeda dari bulutangkis, jadi ini hal yang sangat menarik, saya sangat menyukainya," ungkap Gabriela.
"Menurut saya itu membantu saya melihat ke sisi lain, saya selalu berada di pihak yang harus menjawab pertanyaan. Mungkin dalam beberapa tahun Anda akan melihat saya di sisi lain, kita lihat nanti, mungkin kita nanti akan ada di sisi yang sama," ujarnya sambil tertawa.
"Saya pengin mengambil fisioterapi, tapi saya harus lebih fokus ke belajar untuk itu daripada bermain bulutangkis. Jadi ya agak terlalu rumit, sehingga saya mulai belajar kepelatihan," timpal Stefani.
"Saya akan lihat bagaimana perjalanannya, setelah karier saya, untuk terus melakukan ini atau memulai hal lainnya."
Aktif sebagai atlet, bukankah tidak mudah membagi waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas, sementara jadwal latihan dan pertandingan terus berjalan? Apalagi agenda tahun 2021 begitu padat. Gabriela dan Stefani sejauh ini bisa mengatasinya.
"Sejujurnya, guru-guru dan universitas memahami situasinya ketika Anda seorang profesional, jadi ya mereka tidak mau mempersulit. Jadi kami bisa lebih fokus ke latihan," ungkap Stefani
"Dan sekarang kan kita bisa melakukan berbagai hal secara online, jadi ya lebih mudah. Kami bisa latihan, lalu belajar secara online."
"Hanya saja karena perbedaan waktu, terkadang kelas kami sangatlah larut malam. Jadi ya tinggal nyalakan komputer aja, lalu teman juga biasanya mengirimkan materinya, jadi ya lebih mudah sih," ujar Gabriela.
Meski mengambil langkah yang cukup drastis, Gabriela dan Stefani enggan disebut mempersiapkan diri untuk masa-masa pensiun. Mereka tak mau memandang terlalu jauh ke depan dan untuk saat ini sebatas ingin mencoba sesuatu yang baru.
"Kami ingin berjuang untuk satu kali Olimpiade lagi di Paris pada 2024, kita akan lihat bagaimana nantinya. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi besok karena situasi COVID ini. Jadi sebelum memikirkan jauh ke depan, lebih baik mulai untuk berpikir dari hari ke hari," kata Gabriela.
(ran/ran)