Nasib pengibaran bendera Merah-Putih di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021, masih menjadi tanda tanya. Menpora Zainudin Amali masih memantau perkembangannya.
Tim bulutangkis Indonesia seperti diketahui akan terbang ke Huelva, Spanyol, guna mengikuti BWF World Championship, mulai 12-19 Desember mendatang.
Ajang ini menjadi penting karena membawa nama negara di dalamnya. Maka sudah tentu, siapa yang menjadi juara akan mengibarkan bendera kebangsaannya.
Namun, akibat sanksi WADA terhadap Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) pengibaran bendera kian sulit dilakukan. Apalagi jika dalam waktu dua pekan ke depan sanksi tersebut belum dapat dicabut.
Merespons hal tersebut, Menpora Zainudin Amali menyebut tidak bisa mengintervensi apa yang dilakukan LADI dan WADA. Pemerintah melalui Kemenpora hanya membantu dengan memantau dan memfasilitasi saja.
"Jadi pemerintah hanya memantau dan memfasilitasi semua kebutuhan. Sementara LADI sedang berusaha untuk memenuhi semua," kata Menpora kepada detikSport, Jumat (3/12/2021).
"Ya, enggak ada yang bisa kita lakukan kecuali mempercepat item-item yang diminta itu. Kan tak mungkin kami paksa. Yang disanksi itu kan LADI sebenarnya, bukan pemerintah. Tetapi terimbas pada kegiatan yang diikuti Indonesia," ujarnya.
"Tapi dari informasi LADI, mereka sangat progresif, apa yang diminta WADA dipenuhi, termasuk tes sampel doping di Peparnas (sudah dilakukan). Cuma memang butuh waktu karena harus kirim ke (laboratorium) di Qatar," dia menambahkan.
"Nah, kalau kegiatan Desember (Kejuaraan Dunia) itu sudah terencana, tidak ada masalah. Cuma urusan benderanya yang belum ya. Tetapi seperti biasa, kita bisa menggunakan lagu, nama Indonesia bisa digunakan lah," kata Menpora asal Gorontalo ini.
Sehubungan itu, Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA telah merencanakan terbang ke Lausanne, Swiss pada 8 Desember mendatang.
Mereka akan beri laporan secara langsung kepada induk Badan Anti Doping Dunia itu sebagai langkah lanjutan terhadap rapat virtual bersama Regional Anti-Doping Organisasi Asia Tenggara (SEARADO), dan WADA pada akhir November lalu.