Djokovic Rela Absen dari Tenis asal Tak Dipaksa Vaksin COVID-19

ADVERTISEMENT

Djokovic Rela Absen dari Tenis asal Tak Dipaksa Vaksin COVID-19

Adhi Prasetya - Sport
Selasa, 15 Feb 2022 16:10 WIB
Banding petenis Novak Djokovic ditolak dan membuat visanya dicabut. Ia pun dipastikan absen dari Australia Terbuka 2022 karena akan segera dideportasi.
Djokovic tak mau dipaksa menjalani vaksinasi COVID-19. Foto: AP Photo
Jakarta -

Petenis top Novak Djokovic mengaku tak masalah jika harus absen di sejumlah turnamen karena belum menjalani vaksinasi COVID-19. Petenis Serbia itu tak mau dipaksa untuk melakukannya.

Dalam wawancaranya dengan BBC, ia mengaku tidak anti-vaksin, dan tak mau dikaitkan dengan gerakan tersebut. Namun ia merasa setiap individu berhak untuk memilih. Djokovic diketahui sudah dua kali terinfeksi virus tersebut.

"Saya tak pernah menentang vaksinasi. Tapi saya selalu mendukung kebebasan untuk memilih apa yang boleh masuk ke dalam tubuhmu," ujar Djokovic.

Djokovic pun berbicara soal Australian Open 2022, di mana ia dideportasi karena belum menjalani vaksinasi, meskipun sudah mendapat izin pengecualian karena sudah terinfeksi COVID-19 sekitar sebulan sebelum turnamen.

Menteri Imigrasi Australia Alex Hawke saat itu akhirnya mengambil hak vetonya untuk membatalkan izin tersebut, karena Djokovic dianggap bisa memancing dukungan anti-vaksin di negeri Kanguru tersebut, di mana protokol kesehatannya salah satu yang paling ketat di dunia.

Djokovic membantah 'sengaja' terinfeksi COVID-19 agar bisa tampil di Australian Open tanpa perlu divaksinasi. Ia juga tak sepakat dirinya bisa memicu gerakan anti-vaksin di sana.

"Saya paham ada banyak kritikan, dan saya paham ada banyak orang berteori tentang mengapa saya bisa terinfeksi di waktu yang tepat sebelum turnamen. Tapi tak ada satu pun yang beruntung dan terinfeksi COVID-19 di waktu yang tepat," sanggah Djokovic.

"Jutaan orang di dunia sudah dan masih berjuang melawannya, jadi saya menganggap serius masalah ini. Saya tak suka jika orang berpikir saya sengaja positif COVID-19 agar bisa berangkat ke Australia (tanpa perlu divaksinasi)."

"Alasan mengapa saya dideportasi dari Australia pun karena Menteri Imigrasi menggunakan hak vetonya untk membatalkan visa saya berdasarkan pandangan saya bisa memicu gerakan anti-vaksin di sana, dan saya tak setuju dengan hal itu," kata petenis 34 tahun itu.

Petenis Novak Djokovic telah tiba di Serbia. Sebelumnya, ia dideportasi dari Australia terkait dengan status vaksinasinya.Djokovic saat tiba di Serbia seusai dideportasi dari Australia. Foto: AP Photo

Absennya Djokovic 'membuka' jalan bagi Rafael Nadal menjadi juara Australian Open 2022, membuat gelar grand slam petenis Spanyol itu menjadi 21, sedikit lebih banyak dari Djokovic. Dengan keengganannya mendapat vaksin COVID-19, ada peluang ia pun harus absen di sejumlah turnamen besar lainnya.

Jangan lupakan juga jika French Open pun melarang petenis yang belum divaksinasi untuk tampil. Djokovic berharap di masa depan aturan tersebut bisa dilonggarkan. Namun jika tak bisa, ia memilih untuk absen.

"Ya, itulah harga yang harus saya bayar. Karena prinsip mengambil keputusan berdasarkan tubuh saya jauh lebih penting dari gelar atau apapun. Saya berusaha untuk selaras dengan tubuh saya semaksimal yang saya bisa," jelasnya.

Djokovic mengaku terbuka dengan segala kemungkinan, dan tak tertutup untuk melakukan vaksinasi di masa depan. Namun saat ini, dia belum mau.

(adp/krs)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT