Apriyani Rahayu kini menjadi pemimpin di ganda putri sepeninggal Greysia Polii. Ilmu yang ia serap pun mulai diterapkan ke rekan barunya, Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Hal itu dibuktikan Apriyani saat bermain di Indonesia Masters 2022 bersama Fadia. Mereka sukses melangkah ke final dan finis sebagai runner-up.
Hasil ini melanjutnya sinyal bagus usai keduanya meraih emas SEA Games 2021. Mereka bisa kompetitif di turnamen yang skalanya lebih besar dan menantang peringkat satu dunia di laga puncak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini bukan hal yang mudah diraih, apalagi mereka baru resmi dipasangkan pada Mei lalu. Sementara Apriyani juga masih beradaptasi dengan peran barunya sebagai pemimpin di lapangan.
Tapi Apriyani mengaku sangat terbantu oleh rekan lamanya, Greysia Polii. Ia belajar banyak bagaimana membimbing pasangan yang lebih muda.
"Yang saya terapkan ke Fadia ialah aura positif yang harus kita keluarin, dan harus bikin partner percaya dan aman di lapangan. Itu yang banyak yang saya pelajari dari Kak Greysia."
"Karena Apriyani merasa itu yang dulu bikin keluar dari tekanan, juga sampai bisa mengeluarkan apa yang ada dalam diri saya. Jadi tidak takut-takut."
"Nah, saya kepada Fadia pun melakukan itu. Mempercayakan kepada dia, yakin saja. Hanya memang cara yang dilakukan Ka Greysia kepada saya, dengan saya ke Fadia, berbeda," imbuh Apriyani.
Apriyani pun bersyukur, keinginannya untuk meneruskan warisan Greysia ke Fadia mulai tampak berhasil. Terutama dalam sepekan ini di Indonesia Masters.
"Alhamdulillah dari sini saya ternyata bisa menjadi seorang leader. Awalnya sebelum Kak Greysia selesai (gantung raket) saya sempat pikir bisa enggak? Tapi dengan kepercayaan diri dan ingat-ingat apa yang Kak Greysia kasih ke saya, pada akhirnya saya terapkan," dia menjelaskan.
"Jadi apa yang baik saya ambil, apa yang memang tidak perlu diterapkan ke Fadia, ya tidak usah. Jadi ada yang diambil, ada yang tidak juga."
Apriyani turut menyebut pentingnya untuk tetap rendah hati dan siap dibimbing. Siapapun atletnya, perlu selalu membuka diri untuk masukan.
"Karena memang sebagai seorang atlet, di atas sekalipun, harus punya hati untuk mau diajar. Bagaimana pun setinggi-tinggi apapun kita harus punya hati seperti itu."
"Makanya saat Kak Greysia melakukan itu kepada saya, ya sudah saya mau diajar, bagaimana pun caranya. Walaupun kadang ada emosi juga, tapi kan ya itu hanya sesaat saja. Saya selalu terima dan ikhlas," dia mempertegas.
(mcy/raw)