Pebulutangkis Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo, yang biasa berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon, tak kaget dengan persaingan ganda putra karena sudah terjadi dari dulu.
Seperti diketahui, ganda putra Indonesia sempat merajai lima ranking teratas bulutangkis dunia. Tapi sejak pandemi COVID-19, petanya kini berubah.
Bahkan tahun ini, banyak pemain-pemain dari negara lain bermunculan dan cukup mendominasi prestasi-prestasi di turnamen bulutangkis internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebut saja, Aaron Chia/Soh Woi Yik (Malaysia), Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) yang kini menjadi raja bulutangkis, kemudian Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (Malaysia), Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India).
Sementara itu di Indonesia sendiri salah satunya ada pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang kini prestasinya melesat sepanjang tahun.
"Sebenarnya dari dulu sih (persaingan ganda putra), dari dulu kan ada era-eranya juga. Zaman dulu mungkin ada Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denamrk), Li Jun Hui/Liu Yu Chen (China), sekarang mungkin sudah mulai bergeser petanya. Jadi ya memang selalu sulit juga sih dari dulu," kata Kevin kepada pewarta.
Hanya saja, diakui Kevin Sanjaya, kondisi itu harus segera diadaptasikan agar dia dan Marcus Gideon tak kehilangan daya saing. Terlebih, tahun ini cukup berat karena persaingan tak semata-mata soal ranking BWF, tapi juga pengumpulan poin kualifikasi Olimpiade 2024 di Paris.
"Ya, kan sekarang lawan semakin bagus juga, kita harus bisa improve diri sih. Itu yang penting," tuturnya.
Tak hanya itu, di level ganda putra Indonesia sendiri Kevin juga akan tetap bersaing. Kendati saat latihan mereka menjalaninya bersama-sama di Pelatnas PBSI, Cipayung.
"Ya, kita bersaing di lapangan saja sih. Yang penting, di luar lapangan kami tak ada masalah sama sekali. Ya, kami selalu latihan bareng-bareng juga sih," kata Kevin Sanjaya Sukamuljo.
(mcy/krs)