Andy Murray mengkritik pengaturan jadwal pertandingan Australia Open 2023, di mana ia harus bermain sampai jam 4 pagi keesokan harinya. Menurutnya, itu tak cuma buruk untuk pemain, namun juga panitia, termasuk para ball kid.
Murray melangkah ke babak ketiga usai menang lima set atas petenis tuan rumah, Thanasi Kokkinakis di babak kedua dalam waktu 5 jam 45 menit, dalam laga yang digelar di Margaret Court Arena, Kamis (19/1) malam waktu setempat.
Pada babak pertama, ia juga butuh 4 jam 49 menit untuk menang lima set atas petenis Italia, Matteo Berrettini. Terlepas dari durasi permainan, pemilik tiga grand slam ini menyoroti jadwal yang diberikan padanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat menghadapi Kokkinakis, ia baru mulai bertanding pukul 22.20 waktu Melbourne. Saat ia selesai bertanding dan menang, jam sudah menunjukkan pukul 04.05 pagi. Murray pun menilai hal ini "sedikit konyol."
"Luar biasa, penonton tetap ada di tempat hingga akhir laga, dan saya betul-betul mengapresiasi mereka karena telah menciptakan atmosfer yang bagus untuk kami. Beberapa orang padahal akan bekerja dan melakukan hal lain di pagi hari," ujar Murray, dikutip BBC.
"Jika anak saya menjadi ball kid di turnamen ini dan mereka baru pulang jam 5 pagi, sebagai orang tua saya pasti marah. Tak ada untungnya buat mereka. Juga tak menguntungkan buat wasit dan ofisial lain. Tak bagus untuk penonton atau pemain."
"Kita selalu membicarakan soal waktu, dan sudah dibahas selama bertahun-tahun. Namun ketika kami memulai laga di larut malam dan menghadapi kondisi dingin, hal semacam ini akan terjadi," jelasnya.
Laga Murray vs Kokkinakis bukanlah yang selesai paling larut dalam sejarah tenis tunggal putra. Duel Alexander Zverev vs Jenson Brooksby di turnamen Acapulco 2022 baru selesai pukul 04.54 pagi waktu lokal.
"Ini sesuatu yang perlu dipikirkan oleh orang-orang dunia tenis. Terlihat tidak profesional," tegas Murray. Ia selanjutnya akan bertemu Roberto Bautista Agut (Spanyol) di babak ketiga, Sabtu (21/1).
(adp/nds)