'Kepercayaan Diri Ganda Putra Indonesia Perlu Ditingkatkan'

Mercy Raya - detikSport
Sabtu, 25 Nov 2023 13:20 WIB
Pramudya/Yeremia, salah satu ganda putra Indonesia di China Masters 2023. Foto: PBSI
Jakarta -

Kelima ganda putra Indonesia rontok satu per satu dan kini habis tidak tersisa di China Masters 2023. Mereka disebut masih bermasalah dengan kepercayaan diri.

Hal itu dilontarkan Aryono Miranat, pelatih sektor ganda putra Indonesia, setelah lima wakil Merah Putih di nomor tersebut menuai kekalahan di China Masters 2023 yang berlangsung sejak 21 November lalu.

Kelima ganda putra di ajang China Masters 2023 adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Dari kelima pasangan itu tak ada satu pun yang mampu melangkah ke semifinal. Hasil terbaik mereka cuma sampai perempatfinal melalui Pram/Yere dan Leo/Daniel. Sementara tiga ganda putra lainnya tersingkir lebih dulu.

Tentu bukan hasil yang sesuai harapan mengingat ganda putra sempat naik progresnya dalam beberapa turnamen kemarin. Tapi lagi-lagi masalah kepercayaan diri menjadi evaluasi kegagalan ganda putra kembali terjadi.

"Secara umum penampilan para pemain ganda putra di turnamen China Masters 2023 kembali kepada masalah kepercayaan diri pemain yang perlu ditingkatkan," kata Aryono dalam kutipan cepatnya dari PBSI, Sabtu (25/11/2023).

"Hal itu berakibat langsung kepada penampilan pemain. Di satu pertandingan, kepercayaan diri bisa bagus. Tetapi di pertandingan berikutnya malah menurun. Dari kepercayaan diri yang tidak stabil tersebut, konsistensi penampilannya di lapangan juga bisa tidak stabil. Bisa bagus, juga bisa kurang bagus," ujarnya.

"Untuk itu yang perlu ditingkatkan lagi adalah rasa kepercayaan dirinya. Selain itu dari sisi pertahanan sebenarnya sudah bagus, tetapi masih kurang rapat. Ini yang harus ditingkatkan," dia menambahkan.

Aryono juga menyoroti unforced error para pemain yang perlu dikurangi. Lagi-lagi kesalahan itu terjadi lantaran rasa percaya diri yang tidak konsisten saat bermain di lapangan. "Itu yang membuat kontrol permainan dan ketenangannnya juga tidak stabil. Kekurangan-kekurangan inilah yang yang perlu ditingkatkan lagi."




(mcy/krs)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork