Kejuaraan Dunia Junior 2024: RI Rebut 2 Perunggu Kategori Perorangan

Kejuaraan Dunia Junior 2024: RI Rebut 2 Perunggu Kategori Perorangan

Mercy Raya - Sport
Minggu, 13 Okt 2024 14:45 WIB
Moh. Zaki Ubaidillah
Moh. Zaki Ubaidillah. Foto: Dok. PP PBSI
Jakarta -

Indonesia merebut dua medali perunggu di Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior 2024 kategori perorangan, lewat Moh. Zaki Ubaidillah dan Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine.

UsahaLangkah Ubed, sapaan karib Moh Zaki Ubaidillah, melangkah ke final tunggal putra terhenti setelah dikalahkan Wang Zi Jun, Sabtu (12/10/2024).

Ia kalah dari wakil tuan rumah dengan skor 19-21, 20-22 di Nanchang International Sports Center Gymnasium, China. Atlet kelahiran Sampang, 26 Juni 2007 itu menyesalkan kekalahan tersebut karena ia sejatinya punya peluang menang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gim pertama maupun kedua saya sudah unggul tapi terkejar karena saya kehilangan fokus," kata Ubed dalam keterangan tertulis PBSI.

"Jadinya saya banyak melakukan kesalahan sendiri dan ingin cepat-cepat mematikan lawan padahal secara pola permainan saya sudah tahu apa yang harus diterapkan. Di sisi lain, lawan bermain rapi dan tidak banyak melakukan kesalahan sendiri."

ADVERTISEMENT

"Saya tetap mengucap syukur alhamdulillah bisa sampai di sini, bisa dapat medali tapi saya belum puas," ucap penggemar Anthony Sinisuka Ginting ini.

"Dari Kejuaraan Dunia Junior saya pertama ini, banyak yang harus saya tingkatkan dari sisi fisik dan tekniknya," kata Ubed yang masih memiliki satu kali kesempatan lagi tampil di level junior tahun depan.

Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara NastineIsyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine Foto: Dok. PP PBSI

Sementara itu, Isyana/Rinjani kandas di tangan pasangan Jepang Ririna Hiramoto/Aya Tamaki dalam laga semifinal ganda putri. Mereka kalah dengan skor 21-23, 19-21.

"Kami kurang jaga fokus di pertandingan hari ini. Secara hawa pertandingan juga kami merasa mereka lebih tinggi jadi kami terus tertekan. Walau sempat unggul tapi rasanya belum lepas. Ketika mereka menyusul, kami semakin panik. Kami juga banyak melakukan kesalahan," ungkap Isyana.

"Tidak bisa dipungkiri, fisik, tenaga dan fokus saya menurun. Sudah terasa sejak pertandingan kemarin sebenarnya tapi hari ini di laga yang lebih ketat jadi lebih terasa," Rinjani menimpali.

Bagi Isyana/Rinjani torehan ini merupakan proses perjalanan mereka menuju tantangan sebenarnya yaitu level senior.

"Kami tetap senang dengan hasil ini. Kemarin di Kejuaraan Asia Junior kami kalah di delapan besar, sekarang ada peningkatan bisa sampai semifinal dan mendapat medali perunggu. Tahun depan sudah mulai bermain di level senior, harapannya bisa segera menyusul kakak-kakak di atas," kata Isyana.

"Kalau saya, kekalahan hari ini tidak akan membuat kami sedih berlarut-larut karena gagal sumbang medali emas. Bagi kami ini adalah proses perjalanan. Semoga ke depan kami bisa lebih baik dan lebih konsisten," tutur Rinjani.

(mcy/krs)

Hide Ads