Bintang ganda putra bulutangkis Hendra Setiawan segera pensiun dari bulutangkis. Menatap itu, ia ternyata sudah memikirkan rencana yang bakal diwariskan.
Hendra telah memutuskan untuk tak melanjutkan kariernya sebagai pebulutangkis. Ia merasa apa yang diraihnya selama 35 tahun bergelut dengan olahraga tepok bulu sudah lah cukup, termasuk gelar-gelar yang sudah dicapainya.
Nah, menuju masa-masa terakhirnya sebagai atlet bulutangkis, Hendra mengaku sudah memiliki rencana-rencana sebagai warisan luar biasa di bidang yang digelutinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau legacy? Belum tahu sih. Ya kalau memungkinkan sih ke depannya, nanti juga kalau jadi ada lagi bangun lapangan bersama (Mohammad) Ahsan dan Waroeng Steak," kata Hendra kepada pewarta saat ditemui di kawasan Jakarta Timur.
Nantinya, Hendra mengatakan, tidak hanya lapangan tapi juga tersedia fasilitas lain seperti tempat gym, dan waroeng steak. "Di BSD. Mudah-mudahan lancar," ujarnya.
Tak hanya itu, Hendra juga mengaku telah memikirkan untuk membuat usaha. Namun, juara dunia empat kali ini masih belajar.
"Bidang apa saja sih. Maksudnya, satu nanti ada restoran, satu ada biliar, cuma ini baru belajar lah. Mudah-mudahan bisa berkembang," dia mengharapkan.
Sebagai informasi, Hendra akan menyudahi kariernya sebagai atlet ganda putra Indonesia di Indonesia Masters yang akan berlangsung di Istora Gelora Bung Karno (GBK), pada 21-26 Januari.
Turnamen super 500 itu dipilih sebagai pelabuhan terakhirnya karena digelar di rumah sendiri. Hendra Setiawan ingin memberikan hasil terbaik.
Hendra selama ini sudah banyak memberikan persembahan terbaik kepada Indonesia melalui prestasi-prestasinya, baik di single event maupun multievent. Terutama medali emas Olimpiade Beijing pada 2008 bersama Markis Kido.
Kemudian empat gelar juara dunia dengan dua pasangan berbeda, yaitu Kido dan Mohammad Ahsan pada tahun 2007, 2013, 2015, dan 2019. Serta membawa pulang Piala Thomas 2020.
(mcy/rin)