Rapor Bulutangkis RI Awal Tahun Ini: 4 Turnamen, 1 Gelar Juara

Rapor Bulutangkis RI Awal Tahun Ini: 4 Turnamen, 1 Gelar Juara

Mercy Raya - Sport
Senin, 03 Feb 2025 18:55 WIB
Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti, ganda putri Indonesia pertama yang menjuarai Thailand Masters 2025.
Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti, juara Thailand Masters 2025. Foto: Dok. PP PBSI
Jakarta -

Di awal tahun 2025 ini, rapor bulutangkis Indonesia belum bisa dibilang memuaskan. Merah Putih hanya mampu meraih 1 gelar juara dari 4 turnamen.

Memasuki tahun 2025, PBSI dengan komposisi kepengurusan dan kepelatihan baru diekspektasikan dapat memberikan kejutan di turnamen-turnamen awal. Empat turnamen yang diikuti ialah BWF World Tour Super 1000 Malaysia Open, Super 750 India Open, Super 500 Indonesia Masters, dan Super 300 Thailand Masters.

Dari keempat ajang itu semuanya digelar pada awal tahun mulai 7 Januari hingga berakhir 2 Februari. Tapi pencapaian atlet-atlet Indonesia belum maksimal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diawali dengan ajang di di Malaysia. Hasil terbaik para pebulutangkis Merah Putih adalah sampai ke babak perempatfinal.

Di tengah pemain elite dan kaya pengalaman serta prestasi seperti Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, hingga Gregoria Mariska, ada pencapaian terbaik dibuat tunggal putri Putri Kusuma Wardani dan ganda putri Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

ADVERTISEMENT

Bergeser ke India Open, Indonesia kembali nirgelar. Kiprah paling jauh dibuat tunggal putra Jonatan Christie dan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung yang terhenti di semifinal.

Indonesia lantas berharap dari Indonesia Masters, ajang yang digelar setelah India Open. Tapi lagi-lagi Indonesia harus gigit jari. Di rumah sendiri, para pemain Merah Putih harus melihat wakil dari negara lain meraih trofi juara. Fajar/Rian dan Jonatan, dua wakil Indonesia yang mampu lolos ke babak final, kalah ditaklukkan lawan masing-masing.

Hasil ini tentu tidak sesuai harapan mengingat PBSI memiliki ekspetasi bisa meraih setidaknya tiga gelar dari tunggal putra, ganda putra, dan tunggal putri.

"Tentunya untuk gelaran Indonesia Masters 2025 ini, kami masih punya peluang dan masih berharap dari pemain-pemain senior. Kami punya unggulan pertama dari ganda putra, Fajar/Rian, lalu ada Gregoria, dan Jonatan," kata Ketua BinPres Pelatnas PBSI Eng Hian kala itu.

Setelah itu harapan Indonesia tertuju kepada Thailand Masters yang bergulir 28 Januari hingga 2 Februari. Meski menurunkan mayoritas pemain-pemain pelapis, tapi mereka berhasil mendominasi bangku final.

Ada empat wakil yang memperebutkan gelar juara yaitu ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti, ganda putra Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin, ganda putri Lanny Tria Mayasari/Fadia, dan tunggal putri Komang Cahya Ayu Dewi. Bulutangkis Indonesia hanya melewatkan satu nomor saja yang tanpa wakil di final yaitu tunggal putra. Itu terjadi setelah Alwi Farhan tersingkir di perempatfinal.

Namun, dominasi itu tidak berujung panen gelar di Thailand. Indonesia hanya merebut satu gelar dari ganda putri lewat Lanny/Fadia yang mengalahkan wakil tuan rumah Laksika Kanlaha/Phataimas Muenwong dengan skor 15-21, 21-13, 21-8. Sedangkan tiga wakil lainnya harus puas menempati runner up usai dikalahkan lawannya masing-masing.

Indonesia memang berhasil pecah telur dengan meraih satu gelar juara di awal tahun ini. Tapi pembenahan dan evaluasi tetap wajib dilakukan secara optimal oleh PBSI untuk menghadapi turnamen-turnamen selanjutnya.

Selain akan ada kejuaraan beregu bertajuk Badminton Asia Mixed Team Championship di China 11-16 Februari 2025. Indonesia juga harus bersiap menghadapi tur Eropa yang dimulai German Open di Mulheim an der Ruhr pada 25 Februari hingga 2 Maret, Orleans Masters (4-9 Maret), All England (11-16 Maret), dan Swiss Open (18-23 Maret).

(mcy/krs)

Hide Ads