Wakil Ketua Umum PP PBSI Taufik Hidayat memberikan ultimatum keras kepada pelatih dan Binpres terkait hasil evaluasi yang dilakukannya. Salah satunya soal degradasi bagi atlet lama tanpa prestasi.
Bulutangkis Indonesia tengah dalam sorotan setelah hasil minor selama satu semester. Alih-alih cetak banyak prestasi, tim Indonesia justru baru merebut dua gelar, Thailand Masters dan Taipei Open, yang levelnya cuma 300.
PP PBSI menyadari adanya kemorosotan tersebut. Federasi pun melakukan terus evaluasi terutama sejak Indonesia Open 2025 berakhir hingga sekarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waketum PP PBSI Taufik Hidayat kembali menegaskan soal peran pelatih dan Binpres untuk memastikan atlet-atletnya berada di jalur yang diharapkan.
"Evaluasi kemarin (Kamis, 26 Juni) lebih ke pelatih, ke atletnya belum. Dan di situ saya ultimatum untuk pelatih juga. Karena kita sudah 6 bulan, mau 7 bulan, setahun," kata Taufik saat ditanyakan pewarta terkait hasil evaluasi terbaru, di Kantor Kemenpora, Selasa (1/7/2025).
"Dan mereka juga yang ditegaskan ya itu. Jangan hanya mengejar ranking, tapi gimana pun kita tetap yang diinginkan masyarakat itu kan juaranya. Juara itu gak ada lah kata orang, juara dua. Enggak ada. Juara itu cuma satu," ujarnya.
Tak hanya soal pelatih, Bidang Pembinaan Prestasi juga menjadi bagian yang dinilainya dan bertanggung jawab terkait prestasi bulutangkis Indonesia saat ini.
"Saya yang terakhir juga mengultimatum dengan cepat apa yang dijanjikan BinPres (bidang Pembinaan Prestasi), ada beberapa nomor yang memang sudah lama di sana, memang prestasinya juga tidak ada. Karena di aturan baru kita, kita bisa tidak harus menunggu akhir tahun," kata peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 tersebur.
"Jadi ada lagi, tunggu sebentar lagi jadi siapa nanti yang ada yang masuk ada yang keluar (promosi degradasi). Jadi kita sama-sama menunggu," lanjutnya.
Akan tetapi, Taufik yang juga menjabat sebagai Wamenpora ini tak bisa menyebut secara detail sektor-sektor yang menjadi catatan terbesarnya. Ia cuma menekankan sektor yang sudah lama tak menyumbang prestasi.
Jika menilik enam bulan terakhir, sektor yang baru memberikan gelar ialah ganda putri melalui Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu.
Sementara sektor ganda putra capaian terbaiknya mentok sebagai runner up. Terbaik di All England 2025 (Super 1000) melalui Bagas Maulana/Leo Rolly Carnando.
"Ada 5 sektor memang. Tapi kita kan lihat yang mana atau memang sudah lama enggak ada prestasi, kami sudah kasih kesempatan dari bulan Januari, sudah sesuai dan enggak masuk target. Dan kemarin setelah itu sampai tadi pagi saya juga sudah mau lanjut ke Binpres untuk disampaikan ke pelatihnya, yang mana gitu lo?"
"Soalnya juga yang di bawah kan banyak juga yang menunggu memang mau masuk di dalam Pelatnas ini. Jadi ya enggak menunggu sampai akhir tahun mesti ada promosi degradasi kayak dulu. Saya rasa itu bagus. Mau buat pelatih, buat pemainnya juga. Lama-lama buat apa?" dia mempertegas.
(mcy/aff)