Ayo Ukir Sejarah di Kejuaraan Dunia, Jafar/Felisha!

Ayo Ukir Sejarah di Kejuaraan Dunia, Jafar/Felisha!

Mercy Raya - Sport
Kamis, 07 Agu 2025 19:20 WIB
Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu
Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu. Foto: dok. PBSI
Jakarta -

Target tinggi dipatok Rionny Mainky, Pelatih Kepala Ganda Campuran Pelatnas, untuk Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu. Mereka diminta mengukir sejarah.

Bukan tanpa alasan hal itu diberikan kepada pasangan juara Taipei Open 2025. Hasil semifinal dari turnamen Super 1000 China Open 2025 menjadi catatan khusus eks pelatih Timnas Jepang tersebut. Jauh sebelum itu, Jafar/Feli juga berhasil menjadi semifinalis di Kejuaraan Asia.

"Untuk mereka berdua saya lihat bukan hanya dari hasil saja tapi dari latihan memang seperti itu. Mereka ini rajin jadi saya harap ketika di China bisa penuhi target, di Kejuaraan Dunia kita juga buat sejarah," kata Rionny saat dijumpai di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rionny menilai, saat bertanding di China sedianya Jafar/Feli juga punya peluang menembus final. Sayangnya saat perebutkan tiket ke puncak melawan Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin, mereka melakukan kesalahan servis dan penyelesaian yang terlalu terburu-buru dan berakhir dengan kalah.

ADVERTISEMENT

"Jadi sebenarnya bisa melebih target sebenarnya cuma terakhir ada kesalahan dari servis dari finished yang terlalu napsu, terlalu mau mengarahkan, yang tadi yang kecil-kecil saja," ujarnya.

"Tapi yang saya perhatikan juga sekarang mereka bisa bermain baik walau dalam keadaan pressure. Itu yang sudah menentukan sekali untuk Jafar/Felisha. Selebihnya tinggal mereka punya komitmen, kalau bisa kita buat sejarah untuk kejuaraan dunia."

Persiapan pun terus digenjot untuk mewujudkan prestasi tersebut. Ia percaya Jafar/Feli sudah siap!

"Ya sekarang setiap hari, bukan tunggu bertanding saja, mereka siap. Saya dan Coach Amon akan benar-benar fokus untuk target agar mereka bisa masuk final. Karena kalau sudah masuk final tinggal satu langkah mau juara atau enggak?" ujar saudara kandung dari Rexy dan Richard Mainaky ini.

Kali terakhir ganda campuran Indonesia meraih gelar juara dunia adalah pada tahun 2017 di Glasgow, Skotlandia. Kala itu, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih medali emas usai mengalahkan Zheng Siwei/Chen Qing Chen 15-21, 21-16, 21-15.

(mcy/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads