Kasus pengaturan skor kembali melibatkan pebulutangkis nasional. Pengamat bulutangkis Daryadi mengatakan ini seperti kasus berulang sehingga butuh ketegasan dari seluruh pihak.
Seperti diberitakan sebelumnya, ada tujuh pebulutangkis yang terbukti terlibat dalam pengaturan skor. Tiga di antaranya merupakan atlet nasional, sementara sisanya ialah eks binaan klub besar di Indonesia.
"Sebetulnya kayak begini kan seperti cerita berulang ya. Kejadian ini ramai kalau ketahuan. Itu lah memang tak bisa lepas ya namanya match fixing di berbagai cabor tak terkecuali bulutangkis. Karena kalaupun sudah ada yang pernah kena sanksi bahkan enggak boleh main lagi seumur hidup pun enggak membuat jera," kata Daryadi dalam sambungan telepon, Rabu (1/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi memang ketika orang yang berani melakukan itu sebetulnya sudah tahu risikonya. Tinggal bagaimana ketegasan saja baik dari PBSI atau pun kalau melibatkan internasional ya dari BWF akan ada sanksinya."
"Ya artinya memang harus ada sanksi ketika ada pelaku, pemain yang seperti ini. Ya walaupun ini tak akan menjamin akan benar-benar membuat jera," lanjutnya.
Daryadi bahkan tak menampik ketika ia melakukan siaran di salah satu turnamen kerap melihat permainan yang sedikit aneh.
"Saya juga karena sering siaran pemain main bener apa enggak itu sudah bisa ini kok kebaca. Ini mainnya beneran enggak sih. Jadi banyak melibatkan pemain-pemain top dunia juga. Saya tak mau sebut nama, tapi mereka boleh dibilang tahu sama tahu saya melihatnya kalau melihat cerita," ungkap dia.
"Cuma tinggal nunggu saja ketahuan apa enggak. Kalau ketahuan ada risikonya dan mereka siap. Orang berani melakukan pengaturan skor kan pasti ada tujuannya. Rata-rata itu ada match fixing ujung-ujungnya main judi. Jadi itu cerita lama yang sebetulnya sulit diungkap tapi orang tahu," tambahnya.
Daryadi menilai, hal tersebut sulit membuat jera karena tergantung hati nuraninya masing-masing.
"Kira-kira kenapa harus melakukan itu. Pasti ada godaan-godaan. Jadi kalau mereka bisa melakukan seperti itu memang harus ada sanksi, jika ketahuan sanksinya harus tegas. Kan beberapa pemain top yang kena akhirnya berakhir kariernya ketika kena sanksi," tegas Daryadi.
(mcy/nds)