Dramatis, Nadal Juara Wimbledon

Dramatis, Nadal Juara Wimbledon

- Sport
Senin, 07 Jul 2008 03:23 WIB
Wimbledon - Butuh lima set, dua kali penundaan akibat hujan dan pertandingan yang berjalan nyaris lima jam untuk menentukan juara Wimbledon. Bak sebuah drama nan menegangkan, Rafael Nadal keluar jadi pemenang dengan menundukkan juara bertahan Roger Federer, 6-4, 6-4, 6-7 (5-7), 6-7 (8-10) dam 9-7.

Pertandingan, Minggu (6/7/2008), yang resmi tercatat sebagai final tunggal putra dengan durasi terlama, mengalahkan rekor 28 tahun lalu di Wimbledon, itu bergulir menegangkan selama empat jam dan 48 menit dan pasti akan tercatat sebagai salah satu partai klasik.

Nadal meraup keunggulan di dua set awal, tapi Federer melakukan comeback cemerlang di dua set berikutnya. Lewat pertarungan ketat yang banyak diwarnai deuce dan kejar mengejar skor, akhirnya Nadal keluar dengan senyuman paling lebar dan jadi raja Wimbledon usai menang di set kelima. Nadal kini jadi petenis putra Spanyol pertama yang memenanginya usai Manuel Santana tahun 1966.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kekalahan buat Federer mematahkan ambisinya merengkuh gelar keenam beruntun di Wimbledon. Dia juga gagal melewati rekor Bjorn Borg untuk jadi petenis Open Era pertama yang mencatatkan enam gelar berturut-turut --keduanya sama-sama mengantongi lima gelar. Kegagalan kian mengecewakan Federer yang belum pernah menjuarai Grand Slam tahun ini, apalagi dia sudah dua kali kalah oleh Nadal di final --Prancis Terbuka dan sekarang Wimbledon.

Buat Nadal, kesuksesan ini adalah yang pertama di Wimbledon. Petenis Spanyol itu sebelumnya dua kali kandas di final dua musim belakangan dari Federer. Ini sekaligus menegaskan kalau si Raja Clay Court itu juga bisa berjaya di lapangan rumput, arena yang biasanya dikuasai Federer.

Dalam pertandingan, Federer yang melakukan servis pertama kali dan tidak menyia-nyiakan peluang tersebut untuk mengantongi poin pertama. Namun Nadal bisa menyamakan kedudukan di game kedua bahkan berbalik unggul 1-3. Federer lantas bisa memangkas ketinggalan jadi 2-3 dengan gaya: dengan servis, dia memberikan Love buat Nadal.

Susul menyusul kembali terjadi. Federer sempat kehilangan poin di game kedelapan, tapi lagi-lagi Federer bisa memaksimalkan servisnya di game kesembilan dan Nadal kembali harus puas dengan Love dan Federer Express membuntuti dengan 4-5. Namun set pertama akhirnya jadi milik Nadal. Setelah tiga kali mencapai set point pada posisi deuce, Nadal mengunci kemenangan di set pertama dengan 6-4 usai mengakhiri reli baseline.

Pada awal set kedua, Federer langgsung menggila. Nadal ditahannya dengan Love untuk unggul 1-0. Federer terus melaju untuk unggul 3-0. Nadal mencuri satu poin pada game keempat, namun Federer kembali menjauhkan kedudukan jadi 4-1 lagi-lagi lewat Love Game. Nadal belum menyerah dan terus mengejar dan bisa mengejar Federer di game kedelapan set kedua untuk bikin kedudukan jadi 4-4. Di game kesembilan, Nadal berbalik unggul. Dia bahkan mampu menutup set kedua dengan kemenangan 6-4.

Ketatnya pertandingan kembali terjadi di set ketiga dengan Federer unggul duluan. Sedikit kekhawatiran melanda ketika Nadal terpeleset di game ketiga dan sempat mendapat perawatan walau dia masih bisa melanjutkan. Federer kembali membuat Love Service Game lagi untuk membuat dirinya unggul 3-2. Saat Nadal menyamakan kedudukan jadi 4-4, awan mendung mulai menyelubungi langit. Guyuran hujan turun saat Federer memimpin 5-4 dan pertandingan pun dihentikan.

Setelah satu jam lebih berlalu, matahari kembali muncul dan Nadal bersiap melakukan servis. Pertarungan set ketiga ini akhirnya harus ditentukan lewat tie-break, dengan Federer keluar jadi pemenang 7-6 (7-5). Secercah peluang buat Federer guna mempertahankan gelar.

Alotnya partai ini masih terus nyata tersaji di set keempat. Nadal unggul duluan atas Federer walau keduanya lantas terus bersaing ketat. Love-service game dibuat Nadal untuk bikin dirinya unggul 4-3, tapi Federer kemudian bisa mengejar jadi 4-4, 5-5 bahkan 6-6. Tie-break harus dilakukan.

Dari awal sudah terlihat kalau tie-break akan berjalan ketat, dengan reli yang sudah langsung tercipta. Federer mencetak poin pertama, tapi Nadal bisa membalikkan keadaan dengan unggul 4-1. Lewat comeback sengit, Federer mengunci Nadal di angka 8 dan sukses meraih set point dan mengunci kemenangan di set keempat ini dengan 7-6 (10-8). Luar biasa!

Set kelima dimainkan. Kedua petenis sama-sama tampil ngotot. Federer unggul dua kali dan dua kali pula Nadal menyamai. Sayang hujan kembali turun di set kelima dan pertarungan luar biasa ini kembali tertunda. Setelah sekitar 15 menit menunggu, laga menegangkan antara Nadal kontra Federer dilanjutkan.

Federer kembali membuat Love Service Game untuk memimpin 4-3 atas Nadal, yang langsung menjawab dengan kembali membuat kedudukan jadi sama kuat usai memenangi deuce. Federer meraih kembali keunggulan 5-4, tapi lagi-lagi bisa disamakan Nadal. Sang petenis Spanyol berbalik di atas angin dan unggul 40-15. Tapi apa itu? Lagi-lagi Federer bikin ace untuk memperkecil jarak, bahkan lantas bisa memaksakan deuce. Game ini akhirnya jadi milik Federer dengan 6-5.

Kedudukan kembali sama kuat setelah Nadal menyamakannya jadi 6-6 dengan menahan Federer di angka 15. Keduanya kemudian kembali menghasilkan deuce setelah pengembalian Federer menghantam net. Federer akhirnya menutup dengan 7-6. Nadal kini berusaha menjaga kans dan dia akhirnya berhasil melakukannya! Kedudukan sekarang jadi 7-7 di set penentu ini.

Deuce lantas hadir lagi dan dimenangi Nadal, walau sebelumnya Federer sempat mengeluarkan ace, dan kini Nadal memimpin 8-7 dalam pertandingan yang sudah berjalan 4 jam 41 menit. Di game setelahnya, deuce hadir lagi dengan Advantage di Nadal. Dia melakukan serve dan bertukar pukulan. Ow!! Bola pukulan Federer kandas di net. Nadal jadi juara baru dan dia pun terjerembab bahagia di lapangan.

(krs/ian)

Hide Ads