Toni telah melatih Nadal sejak remaja. Di bawah asuhan sang paman, Nadal sukses meraih 69 titel juara termasuk 14 gelar Grand Slam.
Nadal sukses mencapai final Grand Slam pertamanya sejak menjuarai Prancis Terbuka 2014 di Australia Terbuka silam. Meskipun gagal meraih gelar juara lantaran dikalahkan rival lamanya Roger Federer dalam duel lima set.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulai tahun depan, saya tidak akan mengikuti Rafael di sirkuit dan saya akan fokus secara penuh di akademi kami," ungkap Toni kepada Tennisitaliano.it, yang dilansir Eurosport. "Hubungan kami masih baik kok. Selama ini, kami tidak pernah mengalami krisis."
"Sampai dia berusia 17 tahun, saya lah yang memutuskan segalanya. Kemudian Carlos Costa datang sebagai manajer. Kemudian ayahnya menjadi lebih dekat, dengan keduanya memiliki pendapat masing-masing. Dan sebetulnya setiap tahunnya saya semakin sedikit dalam mengambil keputusan, sampai akhirnya ketika saya tidak membuat keputusan apapun."
Keputusan Toni rupanya tidak diantisipasi oleh pihak Nadal. "Pernyataan itu membuat kami kaget. Kalau dia mengatakan demikian, maka itu yang terjadi," ucap juru bicara si petenis Benito Perez, kepada AFP.
"Saya akan berbicara dengan Rafa tentang hal ini dalam beberapa hari ke depan. Saya rasa kami tidak akan langsung mengomunikasikan perkara ini." (rin/nds)