Setelah pensiun 2006, Agassi kembali bergulat dengan tenis. Dia dipercaya sebagai pelatih Djokovic pada bulan Mei 2017.
Ikatan itu bukan sebuah kerja sama jangka panjang. Dkojovic pernah menyebut kalau hubungan pelatih dan petenis itu hanya untuk mengenal satu sama lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa yang sudah dilakukan Agassi dalam waktu kurang lebih dua bulan ini untuk Djokovic? Apakah Agassi keberatan dengan kerja sama hanya untuk mengenal satu sama lain itu?
"Saya membantu orang yang baik dan memiliki ketertarikan untuk memperbaiki permainannya di masa datang. Itu cukup buat saya. Saya tak menginginkan yang lain lagi," kata Agassi seperti dikutip Metro.
"Saya senang ngobrol soal tenis, saya menyukai petenis ini. Dia memiliki kemampuan yang oke, layak mendapatkan banyak hal dan saya yang akan menyediakannya. Saya tak butuh apa-apa lagi.
![]() |
"Jika saya bisa membantu dia, saya akan membantunya. Sesederhana itu. Untuk meningkatkan kualitas seorang petenis, kalian mendidik mereka agar mereka tak membutuhkan Anda. Itulah tujuannya," ucap pria 47 tahun itu.
Dalam perjalanannya Agassi menjadi pelatih Djokovic bersama-sama Mario Ancic. Agassi menilai tambahan pelatih itu bakal memudahkan komunikasi di antara mereka.
"Saya bilang kepadanya kalau kami membutuhkan seseorang yang memahami pertandingan, seseorang yang bisa jadi otak dan mampu menganalisis. Selain itu, dia harus sosok yang memahami kultur dan latar belakang seorang petenis agar komunikasi bisa lebih efisien," ucap suami Steffi Graf itu.
"Jangan salah, Novak menghormati saya. kalau saya bilang sesuatu dia akan melakukannya. Tak perlu meragukan kepercayaan dan mempertanyakannya," ucap dia.
(fem/krs)