Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) telah menggelar pelatnas sejak tahun lalu dengan diikuti 17 atlet. Jumlah itu masih akan berkurang mengingat nomor yang diikuti hanya 10 kelas.
"Saat ini atlet masih persiapan di Manado. Tapi April nanti mereka akan uji coba ke Ukraina," kata Ketua Umum PP Pertina Johanis Asadoma kepada detikSport.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan tidak ada sarana di Jakarta. Jadi kebetulan saya Wakpolda di Manado, ya saya bawa saja. Sekalian supaya setiap hari bisa saya kontrol, bisa saya awasi latihannya," ucapnya.
Ukraina sendiri dipilih sebagai tempat uji coba karena adanya turnamen Nikolai Manger yang digelar 18 sampai 22 April mendatang. Petinju yang dikirim pun tidak full team melainkan hanya tujuh atlet potensi saja. Di ajang tersebut, Pertina tak mematok target.
"Jadi sekalian uji coba sekaligus atlet ini akan training camp di sana selama satu bulan," ujarnya.
Selain Ukraina, Pertina juga berencana mengirim atlet ke Kazakhstan untuk kembali melakoni training camp. Sebagai gambaran, Kazakhstan merupakan salah satu negara terkuat di cabang tinju. Pada Asian Games 2014 Incheon, mereka mengoleksi enam medali emas, khususnya di kelas putra.
"Selain Kazakhstan ada China, Jepang, Thailand, dan Uzbekistan. Ya, insya Allah lah di Asian Games nanti, tinju Indonesia bisa menyumbang satu medali emas. Mudah-mudahan. Kemungkinan di kelas 56 kg, 60 kg, atau 52 kg," tuturnya.
(mcy/krs)