Rider Honda Repsol itu berada di tengah kontroversi di Termas de Rio Hondo sehingga diganjar tiga penalti. Hukuman itu dijatuhkan setelah Marquez melakukan aksi ilegal karena memaksa mendorong motornya yang mogok berjalan melawan arah di dalam lintasan. Selanjutnya, dia menyenggol dua pebalap Aleix Espargaro dan Valentino Rossi.
Pelanggaran pertama yang dilakukan Marquez membuat dia menerima ride-through penalty. Sampai akhirnya, Marquez dihukum penalti 30 detik karena sentuhannya pada Rossi membuat si pebalap Yamaha jatuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya apakah dia akan membalap dengan berbeda kalau bisa mengulang kembali balapan penuh drama itu, Marquez menjawab: "Tidak. Karena saat itu aku merasa demikian. Aku harus bangkit, memberikan 100 persen."
"Aku tidak akan melakukan hal yang berbeda," ucap dia yang dikutip Autosport. "Di start, motorku mogok, tapi itu bukan salahku. Semuanya berawal dari situ."
Baca juga: Marquez Tak Akan Ubah Gaya Membalap |
Tidak hanya Marquez, sejumlah insiden lainnya turut terjadi di Argentina. Dani Pedrosa terlempar dari motornya saat hendak disalip Johann Zarco dari dalam.
"Tentang insiden-insiden, itu terjadi pada banyak pebalap. Terjadi juga pada Zarco dan Pedrosa di tikungan yang sama. Dani bahkan cedera setelahnya. Toh tidak ada hukuman," sambung Marquez.
"Yang penting untuk pebalap manapun adalah belajar dan tahu ketika Anda berbuat salah. Aku sudah melakukan itu, tapi aku juga dihukum atas apa yang terjadi."
"Kami kan pebalap, dan hal-hal seperti ini bisa terjadi. Adikku (pebalap Moto2 Alex), contohnya, pada hari Minggu dia dipaksa keluar lintasan. Ini adalah balapan dan hal-hal ini terjadi. Setiap pebalap punya masalah di dalam karier mereka. Setiap pebalap harus minta maaf," juara dunia enam kali itu menyimpulkan.
(rin/rin)